Demi Efisiensi dan Solidaritas, Mufti Anam Usul Direksi BUMN Tak Dapat THR

oleh -756 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi BUMN, Mufti Anam, mengusulkan agar para direksi BUMN tidak mendapatkan tunjangan hari raya (THR) demi efisiensi sekaligus berbela rasa untuk menghadapi pandemi virus corona (Covid-19). Adapun karyawan BUMN tetap bisa menerima THR.

”Kementerian BUMN perlu membikin kebijakan peniadaan THR untuk seluruh direksi BUMN pada tahun ini. Jika langkah itu dilakukan, akan ada penghematan yang cukup besar dalam situasi yang tidak mudah saat ini. Saya yakin Pak Erick Thohir pasti mau menerapkan kebijakan itu, apalagi beliau selama ini dikenal dengan banyak gebrakan untuk membuat BUMN benar-benar terasa manfaatnya untuk masyarakat,” ujar Mufti Anam saat dihubungi, Kamis (16/4/2020).

Tidak hanya gaji direksi BUMN, Mufti Anam juga mengusulkan kepada Erick Thohir untuk membikin kluster anak usaha BUMN mana yang memungkinkan untuk tidak perlu dibayarkan THR kepada para direksinya. Jumlah BUMN saat ini sekitar 119 perusahaan. Adapun anak usahanya mencapai sekitar 800 perusahaan.

”Tapi jangan dilihat 119 BUMN, karena di dalamnya banyak holding yang beranggotakan BUMN-BUMN cukup sehat. Maka perlu dikluster, terutama BUMN raksasa dengan anak-anak perusahaannya yang sehat, harus dipetakan. Dicermati mana yang terkena kebijakan peniadaan THR direksi dan mana yang tidak. Pak Erick Thohir perlu melakukan itu demi efisiensi,” ujar politisi PDI Perjuangan dari daerah pemilihan Pasuruan-Probolingggo, Jatim itu.

Mufti memperkirakan, dengan total direksi BUMN dan sejumlah anak usahanya yang masuk kluster sasaran, bisa terdapat sekitar 700 orang direksi yang secara ekonomi punya ”daya tahan” untuk menerima kebijakan peniadaan THR.

”Insya Allah direksi BUMN dan direksi sebagian anak usaha BUMN termasuk kelompok yang punya daya tahan, bisa survive meski tanpa THR karena toh juga tetap ada gaji dan fasilitas tunjangan segala macam, mulai rumah, komunikasi, sampai transportasi,” ujarnya.

Baca Juga :  PLN Tingkatkan Layanan Dengan Program New Super Power

”Mereka ada yang gajinya puluhan juta sampai ratusan juta. THR dihitung satu kali gaji. Jika tak ada pembagian THR, BUMN bisa efisien puluhan hingga ratusan miliar,” ujar Mufti.

Selain solidaritas terkait pandemi virus corona, lanjut Mufti, peniadaan THR direksi BUMN ini juga penting sebagai wujud efisiensi di mana saat ini banyak BUMN mengalami kesulitan bisnis.

”Semua sektor usaha terpukul, termasuk BUMN. Ada corona, rupiah terdepriasi tajam, semua terpukul. Maka THR ini bukan semata-mata bela rasa soal corona, tapi juga penting untuk efisiensi demi mengatur arus kas BUMN,” ujarnya.

Dia menambahkan, karyawan BUMN tetap bisa mendapatkan THR. ”Karyawan tetap harus dapat THR, sebagai bagian dari menambah perputaran uang di masyarakat,” ujarnya. (kj4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.