Cerita Happy Salma 16 Tahun Sukses Membangun Bisnis Perhiasan TULOLA

oleh -553 Dilihat

Foto: Kilas Jatim/Rie

KILASJATIM.COM, Surabaya – Happy Salma dan TULOLA sempat mampir ke Surabaya awal November 2023 lalu. TULOLA adalah bisnis perhiasannya yang ia jalankan bersama beberapa relasi, salah satunya dengan istri Nadiem Makarim, Franka Franklin.

Ditemui di De Soematra Surabaya, Happy menceritakan alasannya membangun bisnis perhiasan TULOLA. Berawal dari sebuah proyek hobi, istri Tjokorda Bagus ini mengaku tak menyangka bisa sukses membangun TULOLA selama 16 tahun di tahun 2023 ini.

Awalnya, ia bersama Dewi Sri Luce Rusna mendirikan toko TULOLA Jewelry. Bisnis mereka berdua ini menawarkan perhiasan klasik khas negeri sendiri.

“Awalnya memang lahir secara organik dalam arti memang mengalir tapi punya rencana yang jelas. Awalnya karena saya menulis buku tentang Desak Nyoman Suarti, saya menulis biografi kreatifnya Desak Nyoman Suarti adalah seorang maestro perhiasan, dan kebetulan dia adalah ibunya Dewi Sri Luce (founder TULOLA), Sri minta tolong untuk mengkurasi buku-buku tersebut, dia memilih perhiasan-perhiasan mana, karena saya ingin menyampaikan kepada orang,” ungkap artis asal Sukabumi, Jawa Barat, 43 tahun ini.

Ibu dua anak ini menuturkan bahwa dari situlah ia merasa memiliki ketertarikan terhadap emas. Sama seperti ibunya, Sri pun acap kali mendesain perhiasan di kalangan teman-temannya.

Sri sebagai penggagas berdirinya TULOLA pada 2007 pun mengajak Happy Salma bekerjasama dan Happy pun bergabung pada 2010. Happy berperan sebagai konseptor desain koleksi. Sementara Sri yang mewujudkan konsep tersebut menjadi dengan bantuan para perajin lokal di Bali.

Tidak hanya mereka berdua, baru 7,5 tahun ini istri Nadiem, Franka Franklin bergabung di TULOLA sebagai Co-Founder sekaligus pengembang bisnis ritel TULOLA.

Baca Juga :  “Lilydina” Merayakan Aneka Kecantikan Perempuan Indonesia di Surabaya

“Sri dulu sendirian dengan TULOLA-nya dari tahun 2007-2008. Saya gabung di tahun 2010. Kemudian 7,5 tahun Franka ikut gabung,” ujar Happy.

Perhiasan Lokal di Mal Kelas Atas

Koleksinya sukses mencuri perhatian pasar dan mulai berekspansi. Seiring bisnisnya yang berkembang, Happy dan Sri pun mulai mengerti kebutuhan pasar dan tren.

Brand yang lahir di Bali ini telah memiliki beberapa cabang. Beberapa diantaranya seperti Bali, Kemang, Jakarta, Plaza Senayan, Plaza Indonesia, dan Tunjungan Plaza Surabaya.

TULOLA pun kini bertumbuh di tengah gempuran tren aksesori modern. Agar tak kehilangan pasar, TULOLA Jewelry mempunyai strategi tersendiri. Salah satunya selalu menjamin kualitas setiap perhiasan TULOLA tetap terkontrol dengan baik.

Bagi Happy, Surabaya menjadi benteng dari TULOLA karena ia menilai pasarnya bagus. Untuk itu, ia kerap menyambangi pelanggan loyalnya di Kota Pahlawan agar terus terbangun pasar yang baik di Surabaya sebagai center dari Provinsi Jawa Timur. (rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.