Budaya Flexing Dalam Dunia Fashion, Ini Penjelasan Founder SZ Model Management

oleh -802 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA: Bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah telah terlewati. Suasana kumpul bersama menjadi kebutuhan rohani kita. Yang biasanya memakai baju baru atau recycle baju lama menjadi warna dalam silaturahmi tersebut.

Founder SZ Model Management, Suci Agustina Lestari menjelaskan, trend fashion saat lebaran kemarin, brokat menjadi pilihan kembali. Hal itu biasa dilakukan tahun-tahun lama sebelumnya, kini dimodifikasi, dengan ditambahi mutiara yang dapat memunculkan kesan terlihat mewah.

“Tak hanya itu, ditambahi sentuhan kain tile yang lagi trend tahun ini, seperti warna mocca, orange sage dan hijau sage,” ujar Suci yang telah sukses menggelar acara workshop modelling dan fashion show Mufway (Muslim Fashion Runway) di Pakuwon Mall Surabaya. Selasa, (02/5/2023).

SZ Model Management memang biasanya tiap tahun, pada bulan Ramadan, menggelar acara fashion show dan workshop modelling. SZ Model mengajak para calon model untuk mengembangkan bakat pada dunia fashion.

“Kita ajak mereka meningkatkan percaya diri dalam dunia fashion, mengasah skill catewalk dan modelling di panggung besar pada event-event muslim fashion icon,” tambahnya.

Mengenai ramainya trend flexing/pamer kemewahan, Suci menilai, bagaimana pun suatu penampilan yang dipamerkan, setidaknya jangan sampai terlalu banyak dan berlebihan, rasanya fashion itu agak tidak baik.

Menurutnya, bukan berarti busana dan aksesoris yang digunakan dengan brand terkenal itu, bisa dapat dilihat dan diakui orang, tapi kalau namanya penampilan terlihat berlebihan, itu tidak baik.

“Jadi aku rasa, untuk oknum atau pejabat kita, harus menjadi inspirasi buat semua kalangan. Mereka harus bisa up produk kita dalam negeri, pun produk kita tidak kalah kualitasnya, hebat juga karya dalam negeri,” tegasnya.

Baca Juga :  Dua Tradisi Warga Jawa Timur Merayakan Hari Kemerdekaan

Dengan hal begitu, jika semua kalangan bisa meniru gaya yang menjadi inspirasi dari para pejabat dengan memakai produk dalam negeri, otomatis perekonomian Indonesia bisa terangkat, karena negara ini telah mengalami pandemi Covid-19.

“Aku rasa sekarang tidak harus flexing outfit kita yang supaya diakui orang, kita ini kaya dengan mengenakan baju yang branded. Cukup sederhana dengan recycle baju lama, itu sudah cantik dan anggun pada semua tempat,” tutupnya. ari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.