2 Guru Besar Baru PENS dari Departemen Teknik Elektro

oleh -182 Dilihat

KULASJATIM.COM, SURABAYA – 2 Guru Besar baru yang berasal dari Departemen Teknik Elektro, menambah jumlah guru besar di kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Dengan demikian, kampus vokasi yang berada di Kota Surabaya ini memiliki 6 guru besar.

Kedua guru besar baru tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Titon Dutono, M.Eng dari bidang Ilmu Pengolahan Sinyal dan Prof. Amang Sudarsono, ST. Ph.D dari bidang Ilmu Network Security pada Departemen yang sama, yaitu Departemen Teknik Elektro.

Acara pengukuhan yang dihadiri Direktur PENS, Aliridho Barakbah, S.Kom, Ph.D, beserta jajaran senat, Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat juga turut dihadiri pula oleh tamu undangan dari kalangan mitra Industri, kolega dan keluarga besar dari kedua guru besar yang dikukuhkan.

Dalam sambutannya, Direktur PENS Aliridho Barakbah, S.Kom Ph.D menyampaikan, jika saat ini PENS terus berbenah, terutama dalam hal penyiapan guru besar. “Saya masih ingat di tahun 2021 saya mengumpulkan ada sekitar 25 calon guru besar di PENS saat itu. Salah satunya adalah beliau berdua, Prof. Titon dan Prof. Amang yang hari ini dikukuhkan. Kita membangun optimisme untuk bisa memberikan yang terbaik, melayani rekan-rekan kita dalam memberikan akses peningkatan karir bahkan sampai ke guru besar,” kata Aliridho.

Prosesi pengukuhan ini sebagai bukti bahwa pembenahan ini terus diupayakan, PENS membentuk tim guru besar yang melibatkan dosen dan tenaga kependidikan untuk membantu percepatan guru besar. PENS kata dia, akan terus meningkatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM), sebagai tenaga pendidik profesional yang menghantarkan PENS sebagai kampus inovasi terbaik di Indonesia, serta peringkat pertama di Asia Tenggara untuk bidang teknik.

Baca Juga :  Rektor Unud Jadi Tersangka Korupsi Dana Sumbangan Pengembangan Institusi

“Capaian ini tentunya adalah akumulasi perjuangan, etos kerja, profesionalisme dan loyalitas dari para pendiri dan generasi awal kampus ini dan kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dan begitu seterusnya, berganti jaman, berganti tahun yang satu dengan yang lainnya saling mendukung, saling mengisi, saling memperkuat dan memberikan yang terbaik untuk institusi kita,” lanjut Aliridho.

Isu tentang perlindungan data pribadi akan selalu menjadi topik menarik di era digital. Pada pidato pengukuhan guru besarnya, Prof. Amang pun menjelaskan tentang bagaimana sistim autentikasi bekerja. Menurutnya sistim autentikasi anonim dapat digunakan untuk melindungi privasi user ketika mengakses layanan. Sementara Prof. Titon Dutono dalam pidatonya menjelaskan bahwa saat ini banyak teori-teori yang tidak mampu disampaikan secara visual oleh pengajar, baik guru maupun dosen.

“Teks book bisa dimengerti namun bagaimana kemudian hal itu diimplementasi menjadi sulit. Karena itu akan menjadi salah satu tugas saya nanti jika masih diberikan usia di sini, saya akan membuat modul-modul praktikum Problem Based Learning yang bertujuan agar lebih gampang dimengerti meski secara keilmuannya itu sulit,” terang Titon.

Kedua guru besar pun berharap, pasca pengukuhan ini, akan makin banyak lagi dosen-dosen PENS yang menjadi guru besar. Bukan karena obsesi pribadi, namun lebih karena alasan untuk peningkatan kualitas pendidikan di PENS. “Politeknik ini nilainya akan menjadi lebih tinggi jika banyak guru besarnya. Jadi, harapannya rekan-rekan dosen lainnya bisa mengikuti jejak kami,” harap keduanya.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News