Melalui AsSalam Mahasiswa UINSA Nabung Saham Dengan Modal Sampah

oleh -711 Dilihat

Peresmian sekaligus pemberian rekor MURI untuk program AsSalam dan resmian Galeri Investasi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (GIS  FEBI UINSA) bersama BEI dan OJK Regional IV Jawa Timur di Twin Tower kampus UINSA Kamis (12/09/2019)

 

SURABAYA, kilasjatim.com: –
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) berhasil meyakinkan mahasiswanya untuk aktif menabung saham. Melalui program AsSalam yakni program menabung saham modal sampah mahasiswa khususnya yang kuliah di UINSA mulai aktif menabung kan uangnya dari hasil pengumpulan sampah .

Program hasil kerjasama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) membuka Galeri Investasi Syariah BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (GIS BEI FEBI UINSA) dan melakukan inisiatif meluncurkan Program “Nabung Saham Modal Sampah” atau disingkat dengan AsSALAM. Program tersebut merupakan kerja sama tiga pihak, yaitu BEI, UINSA dan PT Indopremier Sekuritas (IPOT).

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, mengatakan,
seiring dengan berjalannya kegiatan edukasi dan sosialisasi pasar modal yang dilakukan secara rutin oleh GIS BEI FEBI UINSA bersama dengan BEI melalui Kantor Perwakilan BEI Jawa Timur dan IPOT cabang Surabaya, perlunya melakukan investasi sejak dini untuk menata masa depan lebih baik, telah memunculkan minat berinvestasi di kalangan mahasiswa UINSA, di mana sebagian besar adalah generasi milenial yang menjadi investor aktif dengan minat berinvestasi tinggi, terkadang dihadapkan pada kendala finansial yaitu keterbatasan dana untuk dapat berinvestasi secara aktif.

“Dengan semangat kampanye “Yuk Nabung Saham”, memunculkan sebuah ide untuk mencetuskan sebuah program yakni kegiatan mengubah sampah menjadi uang dan barang yang bernilai ekonomis. BSS pada program ini akan bertindak selaku perantara investor untuk memperoleh dana yang akan diinvestasikan, dengan cara mengubah sampah untuk kemudian dapat dikumpulkan mahasiswa setiap harinya menjadi sejumlah uang yang akan disalurkan oleh BSS ke GIS BEI FEBI UINSA untuk kemudian diinvestasikan pada instrumen saham bagi mahasiswa,” kata Hasan didampingi Ketua GIS BEI FEBI UINSA Dr. Hj. Fatmah, S.T., M.M., RSA Kamis (12/09/2019)

Baca Juga :  GTT yang Kini Diangkat Guru PPPK Surabaya Dipastikan Juga Menerima Gaji Penuh Bulan Juli 2023

Program ini diberi nama “Nabung Saham Modal Sampah” atau AsSALAM diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan finansial bagi investor aktif di kalangan mahasiswa milenial.

Pada acara tersebut dilaksanakan pembukaan rekening efek saham oleh 5.000 civitas academica UINSA dan atas prestasi yang ditorehkan oleh GIS BEI FEBI UINSA, Museum Rekor – Dunia Indonesia (MURI) memberikan apresiasi melalui pencatatan rekor untuk produk AsSALAM sebagai kegiatan “Menabung Saham dari Penjualan Sampah oleh Mahasiswa Terbanyak bertempat di Amphitheater Twin Tower A dan Sport Center UINSA Surabaya.

Program AsSALAM diresmikan Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Turut hadir dalam acara launching tersebut, yaitu Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional IV Jawa Timur Heru Cahyono, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, Direktur Utama IPOT Moleonoto The, dan kalangan civitas academica dari UINSA selaku tuan rumah, yaitu Rektor UINSA Prof. Masdar Hilmy S.A., Dekan FEBI UINSA Dr. H. Ah. Ali Arifin, M.M., dan Ketua GIS BEI FEBI UINSA Dr. Hj. Fatmah, S.T., M.M., RSA dan Indah Kurnia Anggota Komisi XI DPR-RI .

Melalui program AsSalam berhasil membawa GIS BEI FEBI UINSA menjadi pemenang pertama dalam Periode I Program Kompetisi 10 Days Challenge 2019 yang diselenggarakan BEI. Kemenangan tersebut memicu GI BEI FEBI UINSA untuk mempertahankan gelar pemenang pada periode II dan III agar menjadi Juara Umum Kompetisi 10 Days Challenge 2019.

Dengan terciptanya program tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi Pasar Modal Indonesia, karena dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal di Indonesia, sekaligus memicu keaktifan investor untuk berinvestasi saham. Program ini juga dapat menjadi rujukan GI BEI
di Perguruan Tinggi lainnya untuk mencanangkan program serupa agar semakin banyak mahasiswa yang terbantu dalam mendapatkan pendanaan untuk digunakan dalam meningkatkan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News