Selamat Idul Fitri! Yuk, Intip 5 Tradisi Unik Lebaran di Jawa Timur

oleh -281 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Hari Raya Idulfitri atau yang dikenal dengan lebaran momen yang paling ditunggu-tunggu.

Setiap daerah memiliki perayaan yang berbeda-beda dari daerah satu dengan yang lainnya.

Salah satunya adalah yang ada di Jawa Timur.

Masyarakat Jawa Timur mempunyai tradisi unik yang dilakukan setiap lebaran tiba.

Adapun tradisi tersebut tidak terlepas dari budaya yang melekat di dalamnya.

Mereka memiliki makna, tujuan, dan filosofinya masing-masing.

Berikut ini adalah tradisi lebaran yang ada di Jawa Timur.

Tradisi Lebaran di Jawa Timur

1. Takbiran Keliling

Tradisi ini berupa kegiatan mendengungkan takbir pada malang hari menjelang Hari Raya Idulfitri.

Biasanya dilakukan oleh anak-anak dengan berkelilingi setiap kampung dengan membawa obor yang terbuat dari bambu.

Kemudian masyarakat akan menunggu kedatangan pawai obor ini di depan rumah mereka.

2. Ater-ater

Berikutnya adalah tradisi ater-ater yang dilakukan 7-8 setelah lebaran.

Ini merupakan tradisi mengantarkan makanan kepada tetangga dan kerabat sebagai bentuk syukur dan saling berbagi.

Makanan yang dibawa biasanya berupa makanan tradisional seperti ketubat, opor ayam, sate, dan lain-lain.

Ater-ater ini hampir sama seperti lebaran kerubat.

Namun yang membedakan adalah lebaran ketupat di masjid atau musala setempat.

Sedangkan ater-ater ini dilaksanakan ketika masyarakat daerah tersebut berhalangan untuk datang.

3. Lebaran Ketupat

Masyarakat di Jawa Timur termasuk yang berada di Surabaya mengenal tradisi syawalan yang disebut sebagai lebaran ketupat.

Di beberapa daerah, tradisi lebaran ketupat memiliki sebutan lain yaitu bakda kupat atau riyoyo kupat.

Tradisi di bulan syawal ini tidak lepas dari perayaan Idul Fitri yang jatuh pada setiap tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah.

Baca Juga :  Wajib Tonton! Aksi Paling Gila Tom Cruise di Mission: Impossible-Dead Reckoning Part One

Hanya saja jatuhnya lebaran ketupat tidak bersamaan dengan perayaan Idul Fitri, melainkan pada tanggal 8 Syawal atau seminggu setelah lebaran.

Bentuk tradisi lebaran ketupat yang dilakukan adalah dengan berkumpul dan makan bersama.

Lokasi pelaksanaan tradisi ini biasanya berada di masjid atau mushola di sekitar lingkungan tempat tinggal.

Ciri khas tradisi lebaran ketupat di Jawa Timur adalah setiap warga akan membawa sendiri-sendiri ketupat dari rumah masing-masing.

Kemudian diadakan acara selamatan atau bancakan, sebelum akhirnya ketupat tersebut akan kembali dibawa pulang.

Biasanya kupat yang dibawa baru dibuat sehari jelang pelaksanaan acara, dan saling dihantarkan kepada sanak saudara sebagai media silaturahmi.

Maka tak heran jika jelang lebaran ketupat akan banyak ditemukan penjual pembungkus ketupat yang terbuat dari janur.

Selain itu ada juga makanan pendamping atau orang Surabaya menyebutnya dengan ‘nggowo konco’ berupa masakan sederhana seperti kuah sup, lodeh, kare, sambal goreng ati, dan lain-lain.

4. Bersalaman dengan Tetangga

Pada saat lebaran tiba, masyarakat Jawa Timur saling bersalam-salaman dengan tetangga.

Mereka menyakini bersalaman dan saling meminta maaf akan sama-sama mengosongkan dosa atau.

Oleh karenanya momen lebaran ini dimanfaatkan oleh orang Jawa untuk berkunjung ke tetangga hingga sanak saudara terjauh.

5. Kenduri atau Makan Bersama

Makan bersama atau kenduri bersama sanak saudara juga menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari lebaran di Jawa Timur.

Biasanya, keluarga besar akan berkumpul dan mengadakan pesta makan-makan dengan hidangan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan lain-lain.

Hal ini juga dapat mempererat hubungan satu sama lain sembari menikmati hidangan juga bisa sambil bercengkrama. (bbs/bkj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.