Sedang jadi Sorotan, Yuk Ketahui Apa Itu Roleplay

oleh -700 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Roleplay atau RP sedang menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya baru-baru ini viral di media sosial TikTok seorang anak perempuan dimarahi oleh orang tuanya hingga menangis karena ketahuan bermain permainan tersebut.

Lantas, apa itu roleplay?

Melansir laman The Asian Parent, Roleplay merupakan permainan menirukan idola K-pop, tokoh anime, maupun artis lain dalam segi sikap, cara bicara, hingga detail aktivitas keseharian termasuk berpacaran hingga menikah dengan pemain lain.

Dimainkan di media sosial, Roleplayer (sebutan untuk orang yang memainkan RP) akan membuat akun dengan foto profil wajah sang idola. Mereka juga harus bisa berperan secara virtual melalui teks tanpa mengungkap jati diri sebenarnya.

Sebenarnya, Roleplay sudah digandrungi anak-anak hingga remaja sejak lama. Namun, permainan ini cenderung dilakukan secara sembunyi-sembunyi sehingga tidak terlalu ramai jadi perbincangan masyarakat awam.

Bahaya Roleplay

Roleplayer bisa membantu para pemainnya bersosialisasi dengan teman di dunia maya yang memiliki hobi serupa. Bahkan jika bertemu teman di RP yang tepat, mereka dapat saling memberikan semangat.

Sayangnya, tidak sedikit dampak negatif yang justru ditimbulkan dari bermain RP. Apalagi jika sampai kecanduan. Bahaya yang mengintai para roleplayer antara lain:

1. Pelecehan

Bukan tidak mungkin para pemain RP menjadi sasaran pelecehan seksual, intimidasi, hingga eksploitasi di lingkungan Roleplay. Untuk itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengawasi dan mengontrol anak-anak mereka ketika bermain Rp.

2. Merusak Kesehatan Mental

Sejumlah permainan Roleplay melibatkan konten-konten dewasa, seperti kekerasan, pornografi, dan lain sebagainya. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kondisi emosional dan kesehatan mental, khususnya bagi anak-anak dan remaja.

Terlebih, bila karakter yang dimainkan memiliki sifat yang negatif. Jika tidak menyadari ada batasan antara permainan dan dunia nyata, sifat negatif tersebut dapat ikut terbawa ke dunia nyata.

Baca Juga :  Pertama di Indonesia, Indosat Ooredoo Luncurkan Layanan IM3 Ooredoo 696 dengan Asisten Google, Cara Baru Cari Informasi Lewat Telpon Gratis

3. Kehilangan Identitas Diri

Terlalu sering bermain RP bisa menyebabkan kecanduan. Akibatnya, para pemain dapat mengalami kesulitan membedakan antara karakternya dalam permainan dan kehidupan nyata atau antara realitas dan fantasi.

Anak menjadi kehilangan identitas diri sendiri. Dan kelamaan, mereka akan mengalami kesulitan bersosialisasi di dunia nyata.

4. Mengganggu Aktivitas Sehari-Hari

Tidak sedikit roleplayer yang merasa lebih nyaman menjadi karakter yang diperankannya, sehingga mereka menghabiskan lebih banyak waktu di hadapan layar ponsel. Alhasil, aktivitas di dunia nyata terabaikan, seperti kegiatan sekolah, interaksi sosial dengan teman di dunia nyata hingga keluarga, serta waktu tidur yang berkurang.

Itulah penjelasan singkat dan bahaya bermain RP. Para orang tua diharapkan lebih awas terhadap hal-hal yang dilakukan anak di media sosial. (bbs/bkj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News