Sambut Sumpah Pemuda, Perpustakaan PCU Pamer Karya Mahasiswa

oleh -406 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Guna memperingati Hari Sumpah Pemuda, Perpustakaan PCU gelar Pemuda Inspiratif: Beraksi, Berkreasi, dan Berprestasi, yang menghadirkan beragam kegiatan. Selain pamer sejumlah karya mahasiswa, juga dijadwalkan digelar kompetisi Creative Adv, menulis essay, hingga penampilan Giant Book Photobooth.

95 tahun lalu pada rapat pertama sebelum Sumpah Pemuda diikrarkan, seorang pemuda, umur 23 tahun asal Tuban pertama kali menyampaikan: “Percerai-beraian itu wajiblah diperangi, agar kita bisa bersatu”.

Di tahun 2023 ini, masih dengan semangat dan anak-anak muda yang kreatif, Perpustakaan PCU (Petra Christian University) mengajak kembali menghayati sumpah tersebut lewat berbagai kompetisi.

Puncaknya, digelar pameran hasil karya para mahasiswa PCU. Pamersn bertajuk Pemuda Inspiratif: Beraksi, Berkreasi dan Berprestasi, digelar Jumat (27/10/2023). “Kami ingin menumbuhkan, mengobarkan rasa nasionalisme dan kebangsaan di kalangan para pemuda generasi bangsa, khususnya mahasiswa PCU. Supaya tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa di tengah segala perbedaan suku, ras, agama, dan budaya, serta meningkatkan kepedulian di tengah penggunaan teknologi informasi yang cenderung membuat individualisme semakin meningkat,” terang Dian Wulandari, S.IIP., Kepala Perpustakaan PCU.

Giant Book Photobooth, satu diantara karya yang diberi judul Buku Besar Pemuda Masa Kini, berukuran 2 meter x 2,44 meter dengan tebal 60 centimeter dipamerkan di Perpustakaan PCU di Gedung Radius Prawiro lantai 6, Kampus Utama PCU.

Pameran ini ditata sedemikianrupa, hadir  bersanding dengan 28 karya Creative Adv terbaik bertema Sumpah Pemuda, dan 12 karya essay terbaik yang ditulis tangan dalam kertas ukuran A3, dan menceritakan makna Sumpah Pemuda.

Kobaran semangat dari para peserta pameran yang merupakan mahasiswa PCU ini sangat tercermin dari karya yang terkumpul. Salah satu karya Creative Adv yang menarik adalah milik Liem Abigail Indira Salim.

Baca Juga :  Ramaikan HUT Kota Surabaya, Untag Ikuti Pawai Surabaya Vaganza

Mahasiswi program DKV PCU itu membuat karya yang diberi judul Mengikat Perbedaan. Melangkah Bersama. Abigail merinci, idenya itu diambil dari peran tali sebagai pengikat dua bagian kanan dan kiri pada sepatu.

Abigail memilih gambar sepatu warna merah dan bagian kirinya diberi warna putih yang mana melambangkan identitas Indonesia. Uniknya, tali sepatunya digantikan dengan ikatan tangan yang menandakan suatu perjanjian dan sumpah yang tidak dapat terputus. Sementara itu bagian lidah sepatu diberi warna biru sebagai gambaran perairan di Indonesia yang terdapat banyak pulau di dalamnya namun tetap satu kesatuan walau terpisah-pisah.

“Sama halnya dengan Sumpah Pemuda. Sebagai generasi muda, kita harus mengingat Sumpah Pemuda dan mengikat perbedaan, agar tercipta kesatuan yang membantu seluruh lapisan masyarakat Indonesia melangkah bersama untuk mencapai cita-cita bangsa. Ketika kesatuan dan persatuan mulai pudar, di situlah Sumpah Pemuda berperan sebagai pengingat,” papar Abigail.

Tidak hanya itu, pameran yang berlangsung selama satu bulan itu dibuka dengan aksi menggambar dari beberapa mahasiswa DKV PCU bersama pengunjung, guna mengekspresikan pemikirannya tentang Sumpah Pemuda. Di atas kertas A3, para mahasiswa PCU itu bercerita mengenai pentingnya memelihara rasa nasionalisme meskipun berbeda.(tok)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News