Ridho Orang Tua Kunci Sukses Alma Atlet Ski Air Jadi Dokter

oleh -147 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Ridho orang tua bagi Nur Alimah Priambodo adalah juga bagian penting serta kunci sukses yang mampu menggabungkan passion sebagau atlet ski air serta pendidikan progesi sebagai dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa).

Alma, demikian ia biasa dipanggil, telah diambil sumpah sebagai dokter, pada Selasa (27/2/2024). Alma menceritakan awal mula ketertarikannya pada olahraga ski air, “Awal mula tidak ada ketertarikan, justru ternyata sewaktu saya kecil, saya sempat ogah ikut ski air. Hanya kebetulan sering ikut Ibu, Bapak, dan kedua kakak saya, Eyang dan saudara lainnya yang latihan Ski Air. Hingga akhirnya beneran kecemplung dan menggeluti dunia olahraga Ski Air ini,” terang Alma usai acara pelatikan dan pengambilan sumpah dokter di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa.

Alma menjelaskan motivasinya untuk meniti karier medis, yakni menjadi seorang dokter merupakan cita-citanya sejak kecil, dan alhamdulillah kedua orang tuanya, terutama ibunya sangat mendorongnya untuk menjadi seorang dokter hingga akhirnya cita-cita tersebut terwujud.

Alma juga berbagi kunci suksesnya dalam menjaga keseimbangan antara kompetisi ski air dan tuntutan akademis sebagai mahasiswa profesi dokter. “Kunci sukses bagi saya adalah ridho orang tua. Setiap langkah yang saya ambil saya selalu sharing ke orang tua, terutama ibu,” tutur Alma.

Saat ditanya tentang cara mengelola stres, Alma menjawab, dia suka menulis. Tidak jarang, hal-hal yang membuatnya tertekan, stress, sedih, kecewa akan dia tumpahkan ke dalam kertas atau bahkan note di handphone. Dan alhamdulillah ternyata itu cukup membantu. Selain itu, lihat video-video receh ternyata juga membantunya.

Alma menambahkan, rutinitasnya dalam mengoptimalkan waktu dan energi di antara latihan, kompetisi, dan studi medis adalah dengan skala prioritas yang dibuatnya. “Dengan mengoptimalkan waktu dan energi, dapat membantu untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab saya satu persatu, mana harus didahulukan dan mana yang harus diutamakan,” ujar Alma.

Baca Juga :  Terbanyak Se-Indonesia, 124 Satuan Pendidikan Jatim Raih Penghargaan Adiwiyata Tahun 2023 dari Kementerian LHK

Terkait dukungan dari teman, keluarga, dan universitas, Alma mengungkapkan, dukungan yang dia dapatkan luar biasa melebihi dari yang dia bisa bayangkan. Meskipun bisa dibilang dia cukup nyeleneh, karena biasanya teman-teman banyak kegiatan akademik yang sejalur dengan pendidikan, justru dia keluar jalur di non-akademik.

“Ada momen penuh inspirasi dalam perjalanan hidup saya, yakni di tahun 2015 saat saya mengikuti Pelatnas di Jakarta menjelang Sea Games 2015. Saya mengalami multiple fraktur pada pergelangan tangan kiri saat sedang berlatih, hampir putus asa juga karena pertandingan kurang beberapa bulan. Alhamdulillah hal itu dapat saya lalui dengan mengoleksi 2 perak dan 1 perunggu di Sea Games Singapura 2015,” ungkap Alma.

Apa rencana selanjutnya setelah menjadi dokter? Ke depan, Alma berencana untuk mengintegrasikan passion-nya dalam olahraga ke dalam praktik medis, dengan fokus pada kedokteran olahraga dan rehabilitasi. “Selain bercita-cita jadi dokter spesialis anak, ada bayangan lain untuk menekuni dunia kedokteran olahraga, juga kedokteran fisik dan rehabilitasi yang masih bersinggungan di dunia olahraga, contohnya dalam membantu recovery atlet-atlet yang mengalami cidera,” pungkas Alma.

Nur Alimah Priambodo adalah teladan bagi banyak orang tentang bagaimana menggabungkan passion dalam olahraga dengan karier medis, dengan semangat dan dedikasi yang tak tergoyahkan, serta ridho orang tua.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News