KILASJATIM.COM, Jakarta – Kevin Diks, bek andalan FC Kopenhagen, menjadi sorotan setelah resmi bergabung dengan Timnas Indonesia.
Pemain berusia 27 tahun ini mengumumkan komitmennya untuk memperkuat skuad Garuda usai bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam acara makan siang di Jakarta pada 12 Oktober 2024.
Erick Thohir, yang juga mantan bos Inter Milan, menyambut positif kedatangan Kevin untuk menjalani proses naturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Kevin Diks memiliki latar belakang keturunan Indonesia dari ibunya yang berasal dari Kecamatan Nusa Laut, Kabupaten Maluku. Meskipun besar di Apeldoorn, Belanda, kedekatan dengan Indonesia tetap terasa kuat.
Ibunya yang bermarga Bakarbessy memiliki hubungan erat dengan tanah air, dan Kevin sendiri pernah mengunjungi Indonesia sebanyak dua kali, meskipun belum sempat menginjakkan kaki di kampung halaman keluarganya di Nusa Laut.
Koneksi ini menjadi salah satu faktor yang mendorongnya untuk menerima tawaran membela Timnas Indonesia.
Performa Kevin di Liga Denmark musim 2024/2025 cukup mengesankan, dengan torehan 13 gol yang menjadikannya sebagai salah satu bek yang produktif.
Harga pasar Kevin Diks saat ini di Transfermarkt yang mencapai sekitar Rp 69,53 miliar mencerminkan kualitas dan pengalaman yang dimilikinya.
Sebagai pemain yang mampu bermain di berbagai posisi, seperti bek kanan, bek tengah, dan gelandang bertahan, Kevin memberikan fleksibilitas bagi pelatih Shin Tae-yong dalam menyusun strategi tim.
Namun, ia sendiri mengaku lebih nyaman ketika dimainkan sebagai bek kanan atau bek tengah kanan.
Harga pasar Kevin Diks yang tinggi tidak hanya mencerminkan kemampuannya di atas lapangan, tetapi juga nilai tambah yang ia bawa bagi Timnas Indonesia.
Nilai tersebut menjadi salah satu yang tertinggi bagi pemain belakang di kawasan Asia Tenggara, menjadikannya sebagai aset berharga yang mampu meningkatkan kualitas pertahanan Indonesia.
Kehadirannya diharapkan mampu menambah kedalaman skuad Garuda, khususnya dalam menghadapi turnamen internasional dan kualifikasi Piala Dunia yang akan datang.
Perjalanan karier Kevin di dunia sepak bola dimulai sejak usianya masih sangat muda. Ia menandatangani kontrak profesional pertama kali pada usia 16 tahun bersama klub Belanda, Vitesse Arnhem.
Kemampuannya terus berkembang hingga ia akhirnya berkarier di berbagai klub Eropa, termasuk Aegon VV di mana ia pernah bermain bersama striker ternama Klaas Jan Huntelaar.
Pengalaman ini semakin mematangkan dirinya sebagai pemain belakang yang agresif dan memiliki kemampuan mencetak gol.
Langkah Kevin untuk bergabung dengan Timnas Indonesia tidak hanya memberikan keuntungan bagi skuad Garuda, tetapi juga bagi dirinya sendiri.
Dengan potensi tampil di turnamen besar bersama Indonesia, Kevin memiliki peluang untuk semakin meningkatkan nilai pasarnya.
Selain itu, keterlibatannya dalam kancah sepak bola internasional akan memperkuat reputasinya sebagai pemain belakang yang serba bisa dan produktif.
Saat ini, proses naturalisasi Kevin sedang berlangsung, dan belum ada kepastian mengenai kapan ia akan menjalani debut bersama Timnas Indonesia.
Namun, kedatangannya menambah optimisme bagi skuad asuhan Shin Tae-yong, yang tengah berusaha meningkatkan performa tim di berbagai ajang.
Potensi besar yang dimiliki Kevin sebagai pemain bertahan dengan harga pasar Rp 69,53 miliar tentu akan menjadi kekuatan tambahan bagi Timnas Indonesia. (bbs/fiq)