KILASJATIM.COM, Surabaya – Brand sportswear Puma akan mengakhiri kesepakatan sponsor dengan tim sepak bola nasional Israel. Kontrak kerja sama mereka berakhir tahun depan, dan tidak akan diperpanjang.
Seperti dikutip dari Forbes, Puma menekankan bahwa keputusan tersebut tidak ada hubungannya dengan ‘perang’ Israel-Hamas, dan sudah ditetapkan setahun yang lalu.
Pernyataan ini muncul di tengah gencarnya seruan boikot di Timur Tengah terhadap perusahaan-perusahaan yang terafiliasi maupun memiliki kepentingan bisnis dengan Isarel.
Perusahaan asal Jerman tersebut menambahkan bahwa langkah menyetop sponsor untuk timnas Israel lebih karena alasan bisnis dan merupakan bagian dari strategi pemasaran yang menitikberatkan pada ‘lebih sedikit-lebih besar-lebih baik.’
Setelah kontrak dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) tak diperpanjang, efektif mulai 2024, Puma tidak lagi menyediakan perlengkapan seperti sepatu dan jersey untuk timnas Israel. Selain negara yang dipimpin PM Benjamin Netanyahu itu, Puma juga menyetop sponsor untuk timnas Serbia.
Puma telah lama menghadapi ancaman boikot atas aliansi mereknya dengan IFA. Namun seruan tersebut semakin gencar dalam dua bulan terakhir, menyusul serangan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 18.000 jiwa.
Seperti dilansir AlJazeera, Puma pertama kali menandatangani kontraknya dengan IFA untuk menyediakan perlengkapan bagi para pemain pada tahun 2018. Sejak itu, Puma terus mendapat seruan boikot dari para aktivis, yang mengatakan IFA juga mencakup tim-tim yang berbasis di pemukiman khusus Yahudi di Tepi Barat, yang merupakan tindakan ilegal menurut hukum internasional. (bbs/fiq)
