PLN Gandeng HDF Prancis Kembangkan Pembangkit _Fuel Cell Hybrid_

oleh -304 Dilihat

Komitmen bersama antara PLN dan HDF Energi untuk terus mengambil langkah akseleratif menjadi pionir dalam produksi hidrogen. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah kiri) dengan Executive Director Asia and President Director HDF Energy Indonesia Mathieu Geze (tengah kanan) didampingi oleh Direktur Legal dan Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto (kiri) dan Vice President Caribbean HDF Energy Thibault Menage (kanan).

KILASJATIM.COM, Dubai –  Di gelaran COP28 Dubai, PT PLN (Persero) melakukan kesepakatan bisnis dengan perusahaan hidrogen asal Perancis, Hydrogen De France (HDF Energy). Keduanya bekerja sama dalam pengembangan Hydrogen Fuel Cell Hybrid Power Plant_ di Indonesia.

Kerja sama kedua perusahaan ini ditandai dengan _Joint Development Study Agreement_ (JDSA) oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Executive Director Asia sekaligus President Director HDF Energy Indonesia Mathieu Geze, pada Indonesia Paviliun di gelaran COP28, Dubai, Minggu (3/12).

Darmawan mengatakan, pejanjian JDSA ini merupakan langkah lanjutan dari MoU yang telah terjadi sebelumnya pada April 2023. Setelah berhasil memproduksi hidrogen hijau di Indonesia, PLN akan mengembangkan pembangkit listrik berbasis hidrogen dengan asistensi dari HDF Energy.

“Melalui kerjasama ini, kami sebagai pionir dalam produksi hidrogen terus mengambil langkah akseleratif. Melalui eksplorasi inovasi teknologi yang futuristik, Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam memproduksi hidrogen hijau,” kata Darmawan.

Tak hanya memproduksi hidrogen, lewat kerjasama bersama HDF Energy, PLN akan mengembangkan utilisasi hidrogen melalui proses elektrolisa dan mengolahnya menjadi listrik untuk melayani daerah pelosok.

Tak hanya itu, kedua belah pihak juga bersepakat untuk bersama-sama dalam studi pengembangan pembangkit listrik _baseload_ dan _non-intermittent_ berbasis EBT, baterai, dan hidrogen. Termasuk potensi pembentukan _Join Venture Company_ dalam pengembangan proyek EBT di daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) khususnya di wilayah Indonesia Timur, dengan penekanan awal di Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga :  PLN Sapa dan Apresiasi 1.380 Pelanggan di Jawa Timur Dalam Rangkaian Haripelnas 2023 

”Sehingga keberadaan EBT dan hidrogen nantinya tak hanya akan mendukung pasokan energi bersih, tapi juga mampu mewujudkan elektrifikasi nasional dan menjadi bisnis masa depan yang terintegrasi,” tambah Darmawan.

Sementara itu, Executive Director Asia and President Director HDF Energy Indonesia Mathieu Geze mengatakan, sebagai pemimpin global dalam industri hidrogen, pihaknya sangat serius dalam mengembangkan infrastruktur hidrogen skala besar. Dirinya meyakini kolaborasi dengan PLN mampu mempercepat penerapan pembangkit listrik hidrogen yang menghasilkan listrik ramah lingkungan, stabil, yang mampu menempatkan Indonesia di garis depan proyek hidrogen ramah lingkungan di kawasan Asia Pasifik.

“Kami sangat bersemangat untuk memperkuat dedikasi kami menuju masa depan _Net Zero Emissions_ dengan JDSA ini. Melalui kolaborasi kami dengan PLN, kami bertujuan untuk menempatkan Indonesia di garis depan proyek hidrogen ramah lingkungan di kawasan Asia Pasifik. HDF Energy tetap teguh dalam komitmen kami terhadap tanggung jawab perusahaan, pemeliharaan lingkungan, dan upaya mencapai masa depan yang berkelanjutan,” kata Mathieu Geze.(nov)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.