KILASJATIM.COM, SURABAYA – Tak cuma mengunjungi destinasi wisata saja, reuni alumni Fisip Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) kali ini, mendatangi makam proklamator Indonesia, Soekarno dan Candi Penataran. Sebagai bagian dari ikut menjaga sejarah Indonesia.
Acara yang diberi tagline Temu Kangen Jilid 3 Numpak Sepur Bareng nang Blitar tersebut, merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun, dan diikuti oleh para alumni UWKS khusunya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) dari berbagai angkatan.
“Agenda rutin yang diikuti alumni Fisip UWKS ini, tahun ini diikuti lebih dari 100 alumni. Mulai dari angkatan 1981 sampai dengan 2019. Tahun ini kami naik kereta api bersama, satu gerbong, menuju ke Blitar, mengunjungi makam proklamator Bung Karno dan Candi Penataran. Dua lokasi ini bagian penting sejarah Indonesia. Ini wajib kita jaga,” terang Choirul Yaman ketua pelaksana acara, Minggu (8/9/2024).
Menurut Irul sapaan Choirul Yaman menjaga sejarah bangsa menjadi penting ditengah kemajuan perdaban manusia dan teknologi saat ini. “Itulah mengapa kami selaku panitia memilih dua lokasi penting bagi sejarah Indonesia tersebut. Mengingatkan kembali pada kebesaran bangsa ini,” ujar Irul.
Dari stasiun Surabaya Gubeng peserta berangkat menuju Blitar. Di kompleks makam Soekarno atau akrab dikenal sebagai Bung Karno, sang proklamator itu, sejenak para alumni Fisip UWKS yang berbalut kaos lengan panjang warna maroon, berdoa dan menundukkan kepala di dekat pusara Bung Karno. Setelah itu, rombongan bergerak menuju, kompleks Candi Penataran, yang berada di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Blitar, Jawa Timur.
Menurut Drs Sucahyo Tri Budiono M.Si, Dosen Fisip UWKS, bahwa kegiatan seperti ini bukan untuk pertama kalinya digelar oleh para alumni Fisip UWKS. “Tidak sekedar rekreasi saja. Kali ini, kami mendatangi makam Bung Karno dan Candi Penataran bukan tanpa maksud. Bung Karno adalah proklamator bangsa ini. Kami ingin mengajak ikut serta menjaga sejarah sekaligus memberikan penghormatan kepada beliau. Jadi memang tidak sekedar jalan-jalan,” tegas mantan Dekan Fisip UWKS ini.
Sementara itu, bagi Dr. Effie Widjajanti S.Sos. M.MPd., mewakili peserta yang berasal dari angkatan 1985 Fisip UWKS menyebut bahwa dua lokasi yang didatangi peserta temu kangen jilid 3 kali ini sangat menarik. Mengingat Bung Karno adalah bagian penting perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Sedangkan Candi Penataran adalah peninggalan sejarah Indonesia yang sifatnya tidak sekedar nasional, tapi bagian dari kebesaran Nusantara di mata dunia.
“Bung Karno adalah bagian penting sejarah negeri ini. Wajib bagi kita mengenangnya, sebagai bagian penting sejarah Indonesia. Kalau Candi Penataran itu sudah dikenal sebagai bagian dari kejayaan Majapahit oleh masyarakat dunia. Ini penting. Dan ini kebanggaan yang tidak boleh hilang,” papar Effie sapaan Effie Widjajanti.
Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa diikuti oleh para mahasiswa untuk ikut menjaga dan menghargai sejarah bangsanya. “Mahasiswa juga harus memahami sejarah bangsanya. Dan kita semua perlu mengerti, memahami lalu ikut menjaganya. Kegiatan temu kangen dengan mengunjungi destinasi bersejarah seperti yang digelar alumni Fisip UWKS ini, keren,” kata Kepala Bidang Cagar Budaya dan Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur ini.
Selain mengunjungi dua destinasi bersejarah, peserta Temu Kangen Jilid 3 Numpak Sepur Bareng nang Blitar pada Sabtu (7/9/2024) itu juga mengunjungi Masjid Arr Rahman, Blitar, yang merupakan salah satu masjid yang menarik dan jadi jujukan wisatawan yang datang ke kota Blitar.(tok)