KILASJATIM.COM, Surabaya – Persebaya Surabaya, yang sejak promosinya pada tahun 2018 selalu tampil di papan atas Liga 1 kecuali pada musim 2020 yang terhenti akibat pandemi Covid-19, menghadapi musim yang buruk dengan catatan mengecewakan pada musim 2023/2024. Meskipun memasuki musim ini dengan target juara, tim ini justru gagal mencapai ekspektasi tersebut.
Pada pertandingan terakhirnya di pekan ke-32, Persebaya Surabaya kembali menelan kekalahan telak, kali ini dengan skor 3-1 oleh Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung pada Sabtu (20/4/2024) sore. Mantan pemain Persebaya, David Aparecido da Silva, menjadi bintang kemenangan bagi Persib dengan mencetak hattrick pada menit 43′, 67′, dan 87′. Gol balasan untuk Persebaya dicetak oleh Dusan Stevanovic di menit ke-58.
Kekalahan ini membuat Persebaya mengalami dua kekalahan beruntun setelah sebelumnya dikalahkan 0-3 oleh Dewa United di kandang sendiri, Stadion Gelora Bung Tomo. Bahkan dalam kekalahan tersebut, mantan pemain Persebaya, seperti Ricky Kambuaya, turut berperan dengan menyumbangkan satu gol dan satu assist.
Meskipun demikian, Persebaya Surabaya berhasil memastikan tetap bertahan di Liga 1 musim depan dengan mengoleksi 39 poin dari 32 laga. Saat ini, hanya satu tim lagi yang akan terdegradasi, yaitu Bhayangkara FC yang telah dipastikan menyusul Persikabo 1973.
Pelatih Persebaya, Paul Christopher Munster, mengakui bahwa timnya telah gagal mencapai target musim ini dan mulai fokus untuk mempersiapkan tim untuk musim depan. Munster menyatakan bahwa rencana perekrutan sudah disusun dan berharap dapat membentuk tim yang lebih kuat.
Meskipun fokus sudah beralih ke musim depan, Munster tetap meminta anak asuhnya untuk memberikan yang terbaik dalam dua laga tersisa musim ini melawan Bali United dan Persik Kediri. Dia menegaskan bahwa Persebaya tidak boleh terpuruk di liga, dan dia yakin bahwa akan ada perubahan positif pada musim depan.
Dengan penampilan yang mengecewakan pada musim ini, Persebaya Surabaya berpeluang mengakhiri musim ini di posisi sepuluh besar, sebuah penurunan prestasi dari musim-musim sebelumnya. Meskipun demikian, harapan masih ada untuk memperbaiki prestasi di musim yang akan datang. (zal)
