Peran Edukasi dan Inovasi Nutrisi, Anemia Ancam Masa Depan Anak Indonesia

oleh -493 Dilihat

KILASJATIM.COM, Jakarta – Anemia merupakan masalah kesehatan serius yang masih menghantui masyarakat dunia, terutama pada anak-anak. Indonesia, dengan posisi ke-4 sebagai negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara, menghadapi tantangan besar. Setidaknya, 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia mengalami anemia. Sayangnya, banyak kasus anemia terjadi tanpa gejala, dan kurangnya pemahaman orang tua tentang pencegahan anemia menjadi salah satu faktor utama penyumbang tingginya kasus ini.

Sebuah survei terbaru menunjukkan kurangnya kesadaran dari orang tua, di mana 50% Bunda tidak menyadari bahwa anemia, yang sering disebabkan oleh defisiensi zat besi pada anak, dapat menghambat perkembangan otak. Selain itu, 33% Bunda tidak memahami makanan yang kaya akan zat besi. Padahal, pada masa 5 tahun pertama kehidupannya, anak membutuhkan asupan nutrisi yang tepat, termasuk zat besi, untuk mendukung perkembangan optimal, baik fisik maupun kognitif.

Dalam menghadapi kondisi ini, peran edukasi menjadi sangat penting. World Anemia Awareness Day, yang diperingati setiap tanggal 13 Februari, menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan anemia dan kekurangan zat besi. Di Indonesia, peringatan ini bisa menjadi panggung untuk mengatasi permasalahan anemia pada anak, yang berpotensi menghambat terwujudnya Generasi Emas Indonesia 2045.

dr. Ulul Albab, Sp.OG., Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), menjelaskan bahwa perkembangan otak anak sangat tergantung pada asupan nutrisi, khususnya zat besi. Kekurangan zat besi pada anak bisa menyebabkan anemia defisiensi besi yang berdampak negatif pada perkembangan kognitif. Pencegahan anemia pada anak dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang, terutama protein hewani yang kaya zat besi, serta kombinasi zat besi dan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

Baca Juga :  Mulai 2 April 2020, WNA Dilarang Masuk ke Indonesia

Untuk mendukung pencegahan anemia pada anak, Sarihusada meluncurkan platform digital “Pusat Pencegahan Anemia Pada Anak” yang dapat diakses melalui website genmaju.info/AnakSehatGenerasiMaju. Platform ini menyediakan berbagai fitur edukasi, seperti skrining risiko anemia, video edukasi dari pakar kesehatan, resep makanan kaya zat besi, serta artikel terkait pemenuhan gizi seimbang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang risiko anemia pada anak dan pentingnya konsumsi makanan bergizi.

Selain melalui edukasi, Sarihusada juga berkomitmen dalam inovasi produk nutrisi untuk menjawab tantangan kebutuhan gizi anak. Salah satu inovasi yang ditawarkan adalah susu pertumbuhan yang mengandung IronC™, kombinasi unik zat besi dan vitamin C yang teruji dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat, serta menyediakan nutrisi penting lainnya untuk mendukung pertumbuhan anak.

Dengan terus menerus menjalankan inisiatif edukasi dan inovasi produk nutrisi, diharapkan prevalensi anemia pada anak di bawah 5 tahun di Indonesia dapat ditekan, sehingga terwujudlah Generasi Emas Indonesia 2045 yang sehat dan berkembang optimal. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.