PENS Genjot Uji Coba 7 Inovasi Program Berdikari, Targetkan Dampak Nyata di Tahun Pertama

oleh -210 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) terus mengakselerasi riset terapan melalui program unggulan Berdikari 2025. Dalam kegiatan bertajuk Diseminasi Progress Program Berdikari 2025 yang digelar di Selasar Lobi Gedung Pascasarjana Terapan, PENS memperkenalkan tujuh inovasi unggulan yang siap diuji di lapangan. Acara ini tak hanya menjadi ajang ekspos inovasi, tetapi juga sarana edukasi dan komunikasi antar peneliti serta mitra strategis.

Kegiatan diseminasi ini turut dihadiri oleh mitra dari unsur pemerintah dan industri, akademisi, mahasiswa, serta media. Hadir langsung Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng., yang memberikan apresiasi atas kontribusi nyata PENS dalam mendukung program Kampus Berdampak. “PENS menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia dengan berbagai inovasinya. Ini adalah bentuk nyata kontribusi kampus dalam penggerak ekonomi daerah. Yang penting selanjutnya adalah implementasi inovasi ini di masyarakat untuk membawa perubahan nyata di daerah,” terang Prof. Khairul.

Amang Sudarsono, Wakil Direktur Bidang Kerja Sama dan Teknologi PENS sekaligus Koordinator Periset, menyampaikan bahwa seluruh tim inovator menargetkan implementasi tahap awal dilakukan di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo. “Sebagian inovasi sudah mencapai progres 60 hingga 80 persen. Saat ini masih dalam tahap penyempurnaan, tetapi sudah siap diuji coba di lapangan,” tegas Amang.

Ke 7 Inovasi Unggulan yang siap diuji adalah: Pertama, Smart Farming (D-COWs Reog) yaitu sistem peternakan cerdas ini menargetkan implementasi pada 20 ekor sapi di dua kandang di Pudak. Perangkat sensor dan sistem pemantauan telah siap diuji di lapangan. Kedua, Smart PJU (Penerangan Jalan Umum) yang dirancang untuk 15 titik penerangan, dengan satu titik sebagai edge gateway ke jaringan internet. Perangkat telah siap diuji, meski sistem komunikasi masih dalam tahap penyempurnaan.

Baca Juga :  Ada 5.655 Anak Tidak Sekolah di Kota Malang, Ini Langkah Disdikbud

Ketiga, Smart UHT. Yaitu otomatisasi pengolahan susu dengan target produksi 500 liter per hari. Meski saat ini masih dalam uji coba per sub sistem, integrasi sistem penuh ditargetkan rampung sebelum uji coba lapangan. Keempat, Kendaraan Listrik (CREATE e-ATV). Kendaraan roda empat berbasis listrik untuk transportasi hasil peternakan dan limbah. Tim telah menyelesaikan desain body, mesin, dan pengujian performa awal, termasuk melengkapi ATV dengan bak terbuka. Ke lima adalah inovasi Biogas dari Kotoran Sapi (Warok-Green). Yaitu, Digester biogas yang dikembangkan mampu menampung hingga 375 kg kotoran sapi per hari dan menghasilkan 10.000–12.000 liter biogas. Tantangan utama saat ini adalah menjaga tekanan biogas tetap stabil untuk digunakan sebagai bahan bakar genset.

Ke enam, inovasi Robot Penanam Padi (Robotani). Tiga jenis robot dikembangkan untuk kondisi lahan berbeda. Salah satu tipe telah berhasil diuji coba terbatas dibSidoarjo. Dua jenis lainnya (manual dan bertenaga baterai) sedang dipersiapkan di laboratorium. Ke tujuh adalah inovasi Motor Axial Flux BLDC. Sebuah inovasi motor listrik ini telah menghasilkan satu prototipe. Tim kini menyiapkan duplikasi untuk pengujian karakteristik motor saat digunakan pada kendaraan bermotor.

Amang memastikan bahwa seluruh inovasi tersebut akan diuji langsung di wilayah Pudak, Ponorogo, mulai bulan Juli 2025. Setiap tim riset akan melakukan monitoring, evaluasi, dan penyempurnaan sebelum inovasi diserahkan ke Pemerintah Daerah sebagai solusi teknologi berbasis kebutuhan lokal. Dengan pendekatan riset terapan dan target implementasi yang konkret, Program Berdikari PENS 2025 menegaskan komitmen institusi dalam menjembatani inovasi teknologi dengan kebutuhan riil masyarakat, serta memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan daerah berbasis inovasi.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News