Surabaya, Kilasjatim.com – Kunjungan Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa, ke Pusat Grosir Surabaya (PGS) pada 15 November 2024 disambut hangat oleh para pedagang. Mereka antusias untuk bersalaman, berfoto, dan mengundang Khofifah untuk mengunjungi stan-stan mereka.
Khofifah, yang dikenal dekat dengan masyarakat, terlihat ramah saat berinteraksi langsung dengan para pedagang. Tidak hanya menyapa, ia juga menyempatkan diri membeli berbagai produk lokal. Antusiasme para pedagang menunjukkan apresiasi besar terhadap kepemimpinannya selama ini di Jawa Timur. Kehadirannya di PGS menjadi momen spesial yang memperlihatkan kedekatannya dengan masyarakat, khususnya pedagang kecil dan menengah. Dukungan dari para pedagang menunjukkan harapan agar program-programnya terus berlanjut untuk mendukung kesejahteraan dan perekonomian rakyat.
Khofifah berharap ekonomi pedagang tradisional di Jawa Timur, khususnya di PGS, yang selama ini menjadi pusat perdagangan besar di wilayah tersebut, dapat terus berkembang. Meski begitu, tantangan dari tren belanja online dan digitalisasi menjadi ancaman nyata bagi pasar tradisional. Langkah Khofifah untuk memberikan pelatihan pemasaran digital menjadi solusi strategis agar pedagang di PGS dapat beradaptasi dan memanfaatkan platform digital guna memperluas pasar mereka.
Kolaborasi dengan ahli dan perguruan tinggi juga dianggap penting, karena dapat membantu pedagang memahami strategi branding, optimalisasi media sosial, hingga pengelolaan marketplace. Dengan pendekatan ini, diharapkan PGS dan pasar tradisional lainnya tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di era digital.
Keberhasilan inisiatif ini akan sangat bergantung pada konsistensi pelatihan, dukungan infrastruktur, dan akses teknologi bagi para pedagang. Dukungan dari pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk mendorong transformasi digital yang inklusif di sektor perdagangan tradisional.
“Setiap pasar perlu mendapat pendampingan dalam hal pemasaran online. Kita bisa melibatkan kampus, sektor swasta, dan pihak lainnya untuk bersama-sama mencari solusi. Misalnya, Universitas Ciputra bisa menjadi mentor bagi pedagang PGS melalui aplikasi dan pendampingan dari mahasiswa,” ujarnya.
Aplikasi tersebut diharapkan memudahkan pedagang dalam memasarkan produk mereka secara online, sehingga bisa menjangkau pasar nasional maupun internasional. “Kami ingin memetakan berapa banyak perguruan tinggi dan sektor swasta yang bisa menjadi mentor bagi para pedagang, serta mendukung mereka untuk mencapai pasar yang lebih luas,” tambahnya. (FRI)