KILASJATIM.COM, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa pasokan bawang merah secara nasional dalam kondisi aman dan harga mulai berangsur normal. Hal ini disampaikan menyusul terjadinya fluktuasi harga menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025.
“Kami memastikan bahwa pasokan bawang merah secara nasional dalam kondisi aman. Meskipun sempat terjadi dinamika harga menjelang dan sesudah Lebaran,” ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementan, Andi Muhammad Idil Fitri, dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).
Idil menjelaskan bahwa kenaikan harga bawang merah yang terjadi belakangan ini lebih disebabkan oleh belum pulihnya aktivitas jual beli di pasar induk dan eceran, serta terbatasnya tenaga kerja akibat masa libur Lebaran.
“Seiring berakhirnya masa libur, distribusi dari sentra produksi menuju pasar-pasar utama mulai kembali meningkat. Pasokan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ), yang menjadi barometer harga nasional, terus menunjukkan tren positif,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa ketersediaan pasokan bawang merah sangat mencukupi. Berdasarkan data Early Warning System Bawang Merah Nasional, produksi siap konsumsi pada bulan April diperkirakan mencapai lebih dari 100.000 ton.
“Pasokan April pasca-Lebaran secara umum aman. Banyak panenan dari daerah seperti Indramayu, Pantura, Solok, dan Bandung Raya yang siap mengamankan kebutuhan bawang merah nasional,” tambahnya.
Kementerian Pertanian juga terus melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah serta para Champion bawang merah di berbagai sentra produksi. Upaya ini dilakukan untuk memastikan distribusi berjalan lancar, menjaga stabilitas harga, dan menjamin ketersediaan bawang merah bagi masyarakat. (den)
