KILASJATIM.COM, Jakarta – Pascabencana banjir dan longsor di Sumatera, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) terus mengupayakan pemulihan distribusi energi, khususnya BBM dan LPG, untuk wilayah Aceh. Berbagai skema alternatif disiapkan agar pasokan energi tetap tersedia bagi masyarakat di tengah keterbatasan akses logistik.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan pemulihan distribusi dilakukan dengan menyesuaikan kondisi lapangan di wilayah terdampak. “Kami terus mengupayakan pemulihan distribusi energi di sejumlah wilayah Aceh pascabencana dengan menerapkan berbagai skema alternatif, baik untuk penyaluran BBM maupun LPG,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (14/12/2025).
Untuk komoditas LPG, Fahrougi menjelaskan kendala distribusi terjadi di beberapa wilayah Aceh akibat terbatasnya akses darat pascabencana. Sebagai langkah mitigasi, Pertamina menyalurkan LPG melalui jalur laut menggunakan kapal Ro-Ro dari Lhokseumawe menuju Banda Aceh. Total pengiriman LPG melalui skema tersebut mencapai 990 metrik ton.
“Langkah ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan LPG bagi masyarakat dan mempercepat proses pemulihan distribusi di wilayah terdampak,” katanya.
Sementara untuk komoditas BBM, gangguan distribusi tercatat terjadi di wilayah Aceh Tamiang. Pertamina melakukan penguatan suplai dengan mengoptimalkan jalur distribusi yang masih dapat dilalui agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan.
Saat ini terdapat dua SPBU di Aceh Tamiang yang tetap beroperasi dengan dukungan genset sebagai sumber listrik, mengingat pasokan listrik di wilayah tersebut belum sepenuhnya pulih. Selain itu, penyaluran BBM juga dilakukan melalui skema canting, yakni penyaluran BBM dari drum dengan metode sedot manual, sebagai solusi sementara di tengah keterbatasan sarana operasional.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk melakukan pembelian BBM secara bijak dan sesuai kebutuhan, serta mengatur waktu pembelian agar tidak dilakukan secara bersamaan,” ujarnya.
Fahrougi menegaskan, seluruh upaya pemulihan distribusi energi dilakukan secara bertahap dan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Pemulihan difokuskan pada skala prioritas, termasuk operasional fasilitas layanan publik, rumah sakit, serta kelancaran penyaluran bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak.(ara)









