Masih Terganggu Banjir, Jalur Nasional Penghubung 4 Kabupaten di Pulau Madura Lumpuh

oleh -319 Dilihat

KILASJATIM.COM, Madura – Jalur nasional penghubung empat Kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur (Jatim), Rabu, masih terganggu banjir dengan kondisi jalan licin dan jalan tergenang banjir.

“Ketinggian air di jalan raya saat ini antara 30 hingga 40 sentimeter, tapi kalau di perkampungan warga ada yang mencapai dua meter lebih,” kata Kapolsek Blega, Bangkalan Iptu Samsuri dalam keterangan pers, Rabu.

Banjir di Jalan Raya Blega ini akibat curah hujan deras mengguyur wilayah Jrengik dan Sampang sekitarnya sejak Selasa dini hari yang menyebabkan jalur dua arah lalu lintas lumpuh total.

Pada Selasa (12/3) malam terpantau tak ada kendaraan yang berani melintas di jalur tersebut khawatir mogok. Banjir di kawasan Jrengik Sampang juga merendam permukiman warga.

“Semua rumah warga di Jrengik tergenang banjir mas, paling parah di Desa Panyepen karena sungai meluap yang berada di sisi utara itu akibat hujan deras,” ujar Eddy, warga Desa Panyepen, Jrengik.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, ada empat kecamatan terdampak banjir antara lain Kecamatan Jrengik, Tambelangan, Torjun, dan Sampang Kota.

Ketinggian air banjir di Jrengik antara 50 sentimeter sampai di atas satu meter, antara lain melanda Desa Margantoko, Desa Majengan, dan Desa Asem Nonggal. Sedangkan Kecamatan Tambelangan ketinggian air rata-rata 1,5 meter dan di Kecamatan Torjun rata rata ketinggian air mencapai 60 sentimeter.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang Mohammad Hozin menyampaikan untuk wilayah terdampak banjir di Kecamatan Sampang Kota meliputi Desa Kamuning, Desa Tanggumong, Desa Panggung, Desa Banyumas, Desa Pangilen, dan Desa Pasean. “Rata-rata ketinggian air mencapai 40 – 70 sentimeter,” ucap Hozin.

Baca Juga :  TETO Surabaya Gelar Hari Nasional ke-112 Republic of China (Taiwan)

Kawasan jalur nasional wilayah Sampang Kota tak luput dari terdampak banjir, seperti Jalan Raya Imam Bonjol ketinggian mencapai 20 sentimeter, Jalan Teratai 20 sentimeter, dan Jalan Pemuda 40 sentimeter.

“Saat ini kami fokus untuk membantu memberikan bantuan kebutuhan makanan kepada warga terdampak banjir dan meninjau lokasi banjir untuk asesmen dampak banjir dan terus melakukan koordinasi,” katanya.

Selain itu tim BPBD Sampang juga melakukan evakuasi kepada 37 warga korban banjir untuk diungsikan ke masjid terdekat ke wilayah lebih tinggi di Desa Baturasang, Tambelangan.

“Evakuasi hewan ternak warga berupa kambing juga dilakukan, mengingat kondisi debit air banjir dari sungai masih berlangsung mengalami kenaikan,” tuturnya.

Sementara di kawasan jalur nasional, tepatnya di Jalan Raya Blega, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, hingga Selasa malam, belum bisa dilewati kendaraan baik roda dua, empat, dan enam, karena tinggi air mencapai satu meter lebih.

“Jalan Raya Blega khususnya di depan Polsek Blega belum bisa dilalui kendaraan karena ketinggian air satu meter, sedangkan ketinggian di rumah warga ada yang dua meter hingga 2,5 meter,” kata Kapolsek Blega Iptu Moh Syamsuri melalui pesan rekaman video. (ant/sat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.