KILASJATIM.COM, Surabaya — Dalam peringatan Hari Nelayan Nasional yang jatuh pada 6 April, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi mendalam kepada para nelayan Jawa Timur atas kontribusi besar mereka dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Menurutnya, peran nelayan, khususnya di wilayah pesisir Jawa Timur, sangat penting dalam menjaga ketersediaan pangan laut yang menjadi sumber protein utama bagi masyarakat.
Khofifah menuturkan bahwa saat ini terdapat 235.578 nelayan di seluruh wilayah Jawa Timur. Angka tersebut mencerminkan betapa besar kekuatan sektor kelautan dalam menopang ketahanan pangan. Ia juga menyebutkan bahwa Jawa Timur memiliki panjang garis pantai mencapai 3.543,54 kilometer, menjadikannya provinsi dengan garis pantai terpanjang ke-10 di Indonesia. Keunggulan geografis ini memberikan potensi besar bagi pengembangan sektor perikanan dan kelautan yang berkelanjutan.
Gubernur Khofifah juga mengungkapkan bahwa Jawa Timur memproduksi 1.045.314,87 ton produk olahan kelautan setiap tahunnya. Dari jumlah itu, 385.083,4 ton berhasil diekspor ke berbagai negara, yang menjadi bukti nyata bahwa sektor kelautan bukan hanya menopang kebutuhan dalam negeri, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Ia menyatakan bahwa capaian ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.
Ia menambahkan, keberadaan hasil laut seperti ikan sangat dibutuhkan masyarakat karena merupakan sumber protein hewani yang sehat, bahkan menjadi alternatif pengganti daging sapi dan ayam. Oleh karena itu, keberlanjutan sektor kelautan harus terus dijaga dengan inovasi dan pendekatan baru.
Dalam momentum peringatan Hari Nelayan Nasional ini, Gubernur Khofifah mengajak seluruh nelayan di Jawa Timur untuk saling bahu membahu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil laut. Salah satu pendekatan yang didorong untuk diterapkan adalah konsep ekonomi biru atau blue economy, yakni pembangunan ekonomi yang berkelanjutan melalui pemanfaatan sumber daya laut dan ekosistem pesisir secara bijaksana dan bertanggung jawab.
Konsep ekonomi biru, menurut Khofifah, dapat menjadi solusi dalam meningkatkan hasil laut tanpa merusak lingkungan. Pendekatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif tidak hanya terhadap hasil tangkapan, tetapi juga terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Khofifah menyampaikan pesan hangat dan ucapan selamat kepada seluruh nelayan Indonesia. Ia mengapresiasi kerja keras, ketangguhan, dan kontribusi para nelayan dalam menyediakan sumber pangan laut bagi masyarakat Indonesia.
“Selamat Hari Nelayan Nasional untuk seluruh nelayan hebat Indonesia. Terima kasih atas perjuangan, kerja keras, dan kontribusinya menyediakan sumber pangan laut dan menjaga ketahanan pangan Indonesia. Semoga nelayan Indonesia semakin maju dan sejahtera. Jayalah dan majulah Nelayan Indonesia,” pungkasnya.(FRI)