Kadin Jatim Makin Ngegas, Geber Pelatihan AdAIB di Banyuwangi 

oleh -464 Dilihat

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto dalam sambutannya di Pelatihan Pelatih Tempat Kerja Internasional versi Dasar (AdAIB) di kabupaten Banyuwangi mulai hari ini Kamis (1/2/2024). (Ist/dok)

KILASJATIM.COM, Banyuwangi  – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur konsisten dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di seluruh Jatim melalui program revitalisasi pendidikan vokasi, sesuai dengan arahan Perpres nomor 68/2022.

Di awal tahun ini, Kadin Jatim melaksanakan Pelatihan Pelatih Tempat Kerja Internasional versi Dasar (AdAIB) di kabupaten Banyuwangi mulai hari ini Kamis (1/2/2024) hingga 6 hari kedepan.

Ketua Kadin Kabupaten Banyuwangi David Wijaya Tjoek mengungkapkan, sebagai mitra strategis pemerintah daerah, Kadin Banyuwangi akan terus memberikan dukungan dan upaya maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi, termasuk dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Banyuwangi.

Untuk itu, lanjut dia, Kadin Banyuwangi bersinergi dengan Kadin Jatim, Kadin Institute dan IHK Trier Jerman menggelar pelatihan pelatih tempat kerja tingkat dasar atau  AdAIB. Pelatihan ini sebagai upaya mengawal implementasi Perpres 68/2022 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi di Kabupaten Banyuwangi.

“Banyuwangi memiliki potensi yang sangat luar biasa, mulai dari industri pariwisata, perikanan, fashion, pertanian dan pengolahan. Agar industri-industri tersebut kian berkembang, maka peningkatan SDM harus dilakukan,” ujar David Wijaya Tjoek saat pembukaan pelatihan AdAIB, Banyuwangi, Kamis (1/2/2024).

Ia berharap, melalui upaya yang dilakukan tersebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banyuwangi akan terus meningkat, dari posisi tahun 2022 sebesar 71,94. “Langkah ini juga diharapkan mampu menekan angka pengangguran di Banyuwangi, dimana pada tahun 2023 masih mencapai 4,75%,” imbuhnya.

Sebelumnya  Kadin juga telah melaksanakan pelatihan Master Trainer di Graha Kadin Jatim akhir bulan Januari 2024 kemarin yang diikuti oleh 35 peserta. Pelatihan AdAIB di kabupaten Banyuwangi diikuti oleh 20 peserta perwakilan dari industri sarden, galangan kapal atau Syipyard, fabrikasi paving beton, perhotelan, kontruksi, perguruan tinggi, lembaga pelatihan kerja dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Baca Juga :  Bank Jatim dan Jalin Bersinergi Jalankan Roadmap Digital Bankin Tingkatkan Layanan ATM

Assisten II Bidang Perekonomian Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto, saat membuka pelatihan pelatih tempat kerja internasional tingkat dasar mengungkapkan rasa terimakasih atas upaya Kadin Jatim meningkatkan kualitas SDM Banyuwangi dengan menyelenggarakan pelatihan seperti ini, harapannya Index pembangunan manusia di kabupaten Banyuwangi membaik.

“Harapannya nanti SDM di Banyuwangi bisa menjadi tenaga kerja yang profesional dan terampil,” tegas Dwi Yanto.

Pada acara yang sama, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan,  pelaksanaan pendidikan vokasi di Indonesia saat ini terus diperbaiki seiring dengan diberlakukannya Perpres 68/2022 tentang revitalisasi pendidikan vokasi di Indonesia dengan melibatkan Kadin.

“Dalam pelaksanaannya, posisi Kadin menjadi sentral karena akan menjadi penentu keberhasilan program tersebut. Sebab untuk merevitalisasi pendidikan vokasi di Indonesia harus dibangun link and super match antara dunia usaha dan dunia industri (Dudi) dengan dunia pendidikan,” jelas Adik Dwi Putranto.

Agar pelaksanaan program revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan mampu menciptakan tenaga kerja yang unggul dan berdaya saing maka harus disiapkan pula pelatih tempat kerja dan Master Trainer yang berkompeten.

“Master Trainer adalah yang melatih pelatih tempat kerja yang akan mendidik siswa program pemagangan saat di industri,” tandasnya.

Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti dalam sebuah kesempatan menyampaikan bahwa saat ini sumber daya manusia (SDM) merupakan hal terpenting yang menjadi salah satu fokus untuk dikembangkan.

Target utama yang ingin di capai di tahun 2045 adalah meraih Indonesia Emas. Untuk itu diperlukan program-program guna membangun  generasi muda Indonesia berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi. Salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan vokasi

“Karena di tahun 2030/2035 Indonesia akan mengalami bonus demografi, dimana jumlah usia produktif lebih besar dibanding usia non produktif,” pungkasnya.(nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.