Kabar Duka, 144 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Tanah Suci

oleh -482 Dilihat

KILASJATIM.COM, Jakarta – Ratusan jemaah haji asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan ibadah di Tanah Suci. Total jemaah haji yang meninggal menjadi 144 orang per Selasa (18/6/2024).

Para jemaah meninggal mulai dari kelompok usia lanjut, hingga mereka yang memiliki penyakit penyerta. Kematian terbanyak masih dipicu komorbid jantung kronis yakni 39 kasus. Sisanya mengalami penyakit seperti berikut:

– 20 orang terkena syok sepsis

– 18 orang mengalami syok kardiogenik

– 15 acute respiratory distress syndrome (ARDS)

– 11 orang mengalami gangguan jantung aritmia

– 6 orang mengalami hypovolemic

– 5 orang pneumonia

– 4 orang intracerebral haemorrhage

– 3 pulmonary embolism

– 3 acute respiratory failure

Catatan perawatan pasien di Klinik kesehatan Haji Indonesia menunjukkan tiga penyakit terbanyak yang dialami jemaah adalah pneumonia, hipertensi, hingga diabetes melitus. Secara kumulatif, ada 1.377 pasien yang dirawat jalan, dan 32 di antaranya dirawat inap, terbanyak karena pneumonia.

Sementara data di Rumah Sakit Arab Saudi menunjukkan tiga penyakit terbanyak pemicu jemaah haji dirawat juga berkaitan dengan pneumonia, gangguan jantung iskemik, hingga diabetes melitus.

Faktor cuaca panas ekstrem picu kematian jamaah haji
Melansir dari Arab News, sebuah studi terbaru yang dilakukan di bawah kepemimpinan pusat penelitian dan inovasi King Faisal Specialist Hospital and Research Center (KFSHRC) menemukan bahwa suhu di Makkah, Arab Saudi mengalami peningkatan, terutama selama musim haji.

Menurut laporan Saudi Press Agency, studi yang dipublikasikan pada awal tahun dalam Journal of Travel Medicine ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara peningkatan suhu lingkungan selama pelaksanaan haji dan tingkat infeksi dengan risiko kesehatan terkait.

Baca Juga :  Alami Dimensia Ringan, CJH Asal Jember Hilang dari Asrama Haji Surabaya

Berdasarkan laporan studi yang sama, suhu di Makkah meningkat sebesar 0,4 derajat Celsius per-10 tahun. Meskipun demikian, kasus heatstroke diklaim menurun sebesar 74,6 persen dan angka kematian turun sebesar 47,6 persen.

Berdasarkan hasil studi itu, KFSHRC juga menyarankan sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kesehatan akibat panas bagi jemaah haji, yakni penggunaan kipas angin dan kolom kabut air di ruangan terbuka, pembagian air dan payung, hingga meningkatkan jumlah transportasi dengan AC.

Jika mengacu pada hasil studi tersebut, salah satu penyebab meninggalnya puluhan jemaah haji asal Indonesia kemungkinan besar akibat peningkatan suhu selama musim haji. (bbs/bkj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.