Jumpa Tokoh Pramuka Jatim, Sinergi Pentahelix Jadi Kunci Minimalisir Resiko Bencana

oleh -304 Dilihat
Istimewa

KILASJATIM.COM, Surabaya: Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menerima pin emas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam kegiatan Jumpa Tokoh bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso, dan Ketua Kwarda Gerakan Pramuka H.M Arum Sabil di Dyandra Convention Center Surabaya.

Anugerah pin emas ini diberikan atas dedikasi Pemprov Jatim dalam melaksanakan penanggulangan setiap bencana alam yang terjadi di Jawa Timur. Tidak sendiri, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka dan Ketua Kwarda Jatim juga mendapatkan pin emas.

Selain itu, hal ini ditandai dengan penurunan indeks resiko bencana (IRB)  di Jawa Timur. Data dari BPBD Provinsi Jatim menyebutkan pada tahun 2019 angka IRB sebanyak 137,88 kemudian turun hingga 101,65 pada tahun 2023.

Ini menunjukkan Pemprov Jatim mampu menurunkan resiko bencana setiap tahunnya. Bahkan Pemprov Jatim meraih penghargaan kategori Pemerintah Daerah yang Berpartisipasi Aktif dalam Mewujudkan Ketangguhan Bangsa dalam Menghadapi Bencana.

“Gerakan Pramuka Jawa Timur bersama dengan BNPB dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus saling bersinergi dan bersatu. Inilah kontribusi nyata untuk kemanusiaan dan kebencanaan,”ujar Adhy, Selasa, 30/7/2024.

Ia menjelaskan bahwa partisipasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat menjadi hal yang penting. Terutama peran kolaborasi pentahelix dalam kesiapan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

“Pengurangan resiko bencana harus melibatkan kolaborasi unsur pentahelix. Pemerintah pastinya didukung oleh BPBD, Pramuka dan komunitas relawan masyarakat. Sinergi inilah yang pada akhirnya ikut mendukung keberhasilan proyek hunian tetap korban erupsi Gunung Semeru yang mendapat rekor MURI,” kata Adhy.

Secara khusus, BNPB juga memberikan bantuan kepada Pemprov Jatim dan Kwarda Jatim  berupa tenda pengungsi 2 unit, tenda keluarga 10 unit, light tower 1 unit, velbed 30 unit, makanan siap saji 200 paket, matras 160 lembar dan selimut sebanyak 200 lembar.

Baca Juga :  Petrokimia Gresik Terjunkan 41 Peserta PMMB ke Seluruh Indonesia

“Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada Provinsi Jawa Timur. Pastinya bantuan ini akan membawa kebermanfaatan bagi Jawa Timur,” tuturnya.

Pada kesempatan kali ini juga dilakukan penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama antara BNPB dengan Kwarda Gerakan Pramuka. Hal ini sebagai tindak lanjut penandatanganan MoU antara BNPB dengan Kwarnas Gerakan Pramuka.

Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso menyampaikan bahwa MoU kali ini merupakan perpanjangan dari MoU yang sudah dilaksanakan 5 tahun yang lalu.

“Kita kali ini memperpanjang MoU kerjasama antara BNPB dengan Kwarnas sudah berlangsung cukup lama. Pramuka pada dasarnya ikut serta dalam penanggulangan bencana,” kata Budi.

Budi Waseso juga menjelaskan bagaimana peran Pramuka yang terlibat dalam kebencanan, pengamanan, bahkan penjagaan lalu lintas. Itu adalah aksi nyata dari Pramuka.

“Tentunya ke depan, yang memimpin negara ini adalah generasi muda. Anggota Pramuka khususnya harus berkualitas, terampil dalam kesigapan menangani bencana. Kemampuan mumpuni menanggulangi bencana. Kekuatan besar Pramuka baik dari keterampilan maupun pendidikan harus bisa bermanfaat untuk negara,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka H.M Arum Sabil menjelaskan gerakan pramuka terbuka untuk semua masyarakat Indonesia.

“Pramuka memiliki dasar dan taat kepada kode kehormatan Pramuka. Gerakan Pramuka punya potensi luar biasa dalam menginspirasi untuk peduli pada kemanusiaan,” ujar Arum Sabil.(den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News