Javier Milei, Presiden Baru Argentina yang Berani Berujar Akan Memutus Hubungan dengan China

oleh -323 Dilihat

KILASJATIM.COM, Buenos Aires – Argentina segera punya presiden baru menggantikan Alberto Fernandez. Pilpres Argentina 2023 telah dimenangi oleh Javier Milei. Dilansir AFP, Senin (20/11/2023), Javier Milei memenangi Pilpres yang digelar pada Minggu (19/11) waktu setempat.

Argentina saat ini dilanda inflasi tiga digit yang bikin ekonomi rakyat kelimpungan. Sosok Javier Milei muncul melibas dominasi populis koalisi Peronis yang lama bercokol di Argentina.

Javier Milei adalah politikus sayap kanan jauh (dalam spektrum politik Argentina), yakni dari kubu libertarian. Dia disebut-sebut bakal menjadi presiden pertama di dunia dari kalangan libertarian.

Javier Milei sendiri menyebut dirinya sebagai ‘anarko-kapitalis’. Dia menyatakan antikomunis dan berani berujar memutus hubungan dengan China, termasuk berani memutus hubungan dagang dengan Brazil tetangganya. China mengatakan pihaknya akan terus bekerja sama dengan Argentina, mengucapkan selamat kepada presiden terpilih atas kemenangannya.

“Tiongkok selalu mementingkan perkembangan hubungan Tiongkok-Argentina dari sudut pandang strategis dan jangka panjang,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning pada konferensi rutin.

Dengan perolehan 55,7 persen suara, Milei mengalahkan saingannya, Menteri Ekonomi Sergio Massa, yang memperoleh 44 persen suara dan dengan cepat mengakui kekalahan.

“Hari ini dimulailah rekonstruksi Argentina. Hari ini dimulailah akhir dari kemerosotan Argentina,” kata Milei dalam pidato kemenangannya. “Model dekadensi telah berakhir. Tidak ada jalan kembali.”

Negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin ini telah menderita krisis selama puluhan tahun di bawah pemerintahan intervensionis yang sangat mengutamakan kesejahteraan, sehingga terpaksa mencetak uang untuk membiayai pengeluaran, memicu inflasi, dan meminjam banyak uang hanya untuk gagal membayar utang mereka.

Akses terhadap dolar dikontrol dengan ketat, sehingga mengarah pada berkembangnya pasar gelap, dan para analis memperingatkan peso sudah siap untuk mengalami devaluasi tajam.

Baca Juga :  Senat Meeting, Thailand-Indonesia Ungkap Rahasia Kemajuan Pertanian Negeri Gajah Putih

“Tidak ada ruang untuk bertahap… atau setengah-setengah,” kata Milei.

Platform utama Milei adalah rencana untuk membuang peso yang melemah demi dolar AS dan “dinamit” Bank Sentral untuk menghilangkan “kanker inflasi.”

Namun para analis memperingatkan negara ini memiliki cadangan dolar yang terlalu rendah sehingga langkah tersebut tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat. (bbs/nic)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News