Hindari Kericuhan di Pesawat, Petugas Asrama Haji Embarkasi Surabaya Sita Buah Durian dari Jemaah

oleh -296 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA: Petugas Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) melakukan penyitaan terhadap buah durian yang dibawa jemaah haji saat melakukan pemeriksaan bagasi.

 

“Tidak ada undang-undang penerbangan yang melarang penumpang pesawat membawa durian,” kata Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Husnul Maram, Sabtu (27/5/2023).

 

Ia melanjutkan, hanya saja ketika pesawat terbang di udara kemungkinan penyebaran bau durian ke penumpang-penumpang lebih besar karena perbedaan tekanan udara di darat dan di udara.

 

“Dikhawatirkan banyak penumpang yang tidak tahan bau durian akan mengalami mual atau muntah yang dapat menyebabkan kericuhan di dalam pesawat. Menghindari hal tersebut tentu lebih baik kita antisipasi sejak pemeriksaan bagasi,” tuturnya.

 

Selain durian, Maram menyebutkan untuk proses penerimaan kloter 9 asal Gresik berjalan lebih cepat dibandingkan 8 kloter sebelumnya karena hanya butuh waktu sekitar 2 jam.

 

Sedangkan kloter-kloter yang terlebih dahulu butuh sekitar 3,5 jam untuk proses penerimaan. Malamnya, sekitar pukul 23.30 kloter 9 meluncur ke Bandara dari asrama haji untuk terbang menuju tanah suci.

 

“Semua ini berkat kerja keras para petugas dan kerjasama para jemaah haji, ” tutur Maram.

 

Menurut Maram barang-barang bagasi milik jemaah Haji kloter 9 kali ini tidak ada yang disita.

 

“Tadi ada yang kedapatan membawa power bank di dalam tas bagasi. Tidak kita sita, langsung kita kembalikan kepada pemiliknya karena power bank tidak boleh dibawa dalam tas bagasi melainkan diperkenankan dibawa dalam tas tenteng dengan kapasitas maksimal 20.000 mAH,” terangnya.

 

Asrama Haji Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 9 kloter dengan rincian 3.970 jemaah haji dan 45 petugas.

 

Baca Juga :  Tandai Awal Gelombang II, Jemaah Haji Memakai Ihram di Asrama Haji Embarkasi Surabaya

Jemaah yang tertua dengan usia 119 tahun dari kloter 6 Pamekasan atas nama Harun Senar. Sedangkan yang termuda adalah Siti Maryam yang berusia 18 tahun dari kloter 3 asal Sampang.

 

Ada 6 jemaah haji yang sakit di daerah dan 8 sakit di AHES. Selain itu terdapat 3 jemaah haji yang wafat di daerah, yakni jemaah kloter 2 dari Kota Surabaya, kloter 7 dari Kab. Sumenep dan kloter 8 dari Kab Sumenep.

 

Untuk kloter 7, terdapat dua tambahan jemaah haji dari kloter 3 dan 4.

 

Jemaah risti (risiko tinggi) terdiri dari jemaah lansia (usia 65 tahun keatas) dengan total 1.039 orang dan jemaah yang menggunakan alat bantu kursi roda sebanyak 91 orang. san

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.