KILASJATIM.COM, Jakarta – Harga emas Antam pada Jumat (28/3/2025) kembali mengalami lonjakan signifikan. Emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau dikenal dengan harga emas Antam naik sebesar Rp 16.000 per gram.
Dengan kenaikan tersebut, harga emas Antam hari ini dipatok pada angka Rp 1.792.000 per gram. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas Antam ditetapkan sebesar Rp 1.776.000 per gram. Melonjaknya harga emas Antam hingga Rp 1.792.000 per gram membuatnya kembali mencatatkan rekor tertinggi.
Tak hanya harga jual, harga buyback emas Antam juga mengalami kenaikan sebesar Rp 16.000, menjadi Rp 1.643.000 per gram. Harga buyback ini berlaku jika Anda menjual kembali emas yang dimiliki ke Antam.
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi para investor yang berencana berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menyediakan emas dalam berbagai ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Bagi pembeli yang menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), akan mendapatkan potongan pajak lebih rendah sebesar 0,45 persen.
Pada Kamis, 27 Maret 2025, harga emas juga mencetak rekor tertinggi di tengah meningkatnya permintaan akan aset safe haven. Hal ini terjadi sebagai respons atas ketegangan perdagangan global yang semakin meningkat dan anjloknya bursa saham. Kondisi tersebut dipicu oleh pengumuman tarif otomotif baru oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Mengutip CNBC, Jumat (28/3/2025), harga emas di pasar spot naik 1,1 persen menjadi US$3.052,24 per ounce, setelah sempat mencapai rekor tertinggi di US$3.059,30. Harga emas berjangka AS juga naik 1,5 persen menjadi US$3.066,6 per ounce, dengan rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.070,90 pada awal sesi perdagangan.
Menurut Bob Haberkorn, Senior Market Strategist RJO Futures, harga emas berjangka diprediksi akan mencapai US$3.100 dalam waktu dekat. Katalis utamanya adalah pembelian safe haven yang didorong oleh ketidakpastian terkait rencana tarif Trump.
Pemerintah Kanada dan Paris mengancam akan membalas kebijakan tarif otomotif sebesar 25 persen yang diumumkan Trump. Hal ini menyebabkan kejatuhan bursa saham global, terutama pada produsen mobil terbesar dunia.
Chief Market Strategist Blue Line Futures, Phillip Streible, menyatakan bahwa arus masuk dana dari bank sentral dan permintaan Exchange Traded Fund (ETF) yang kuat turut mendukung kenaikan harga emas. Selain itu, investor menantikan data pengeluaran konsumsi pribadi AS yang akan dirilis pada Jumat pekan ini sebagai acuan potensi penurunan suku bunga lebih lanjut.
Goldman Sachs bahkan menaikkan prediksi harga emas pada akhir 2025 menjadi US$3.300 per ounce, dari sebelumnya US$3.100, dengan alasan arus masuk ETF yang lebih besar dari perkiraan dan permintaan bank sentral yang berkelanjutan.
Selain emas, harga perak di pasar spot naik 1,8 persen menjadi US$34,30 per ounce, mencapai level tertinggi sejak Oktober 2024. Sementara itu, harga platinum naik 0,7 persen menjadi US$981,60 per ounce, dan paladium bertambah 0,7 persen menjadi US$974,85 per ounce.
Kenaikan harga emas ini mengindikasikan bahwa emas tetap menjadi aset yang diminati di tengah ketidakpastian ekonomi global. (dra)