EIGER Jaring Bakat Muda Atlet Panjat Indonesia Lewat Kompetisi Panjat Dinding untuk Mapala se-Jawa Timur

oleh -257 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Jam dinding masih menunjukkan dini hari, namun suasana di ajang I digest Surabaya di JX Internasional Jl A. Yani sudah demikian ramai . Riuh puluhan mahasiswa dan mahasiswi asal berbagai penjuru Jawa Timur, terlihat   berkumpul memenuhi area di depan papan panjat dinding tinggi menjulang, bertuliskan EIGER di bagian atasnya.

Susana meriah tersebut berasal dari stand dimana  Eiger Adventure (EIGER) yang ikut dalam even di INDOFEST Surabaya, menggelar perlombaan panjat dinding untuk Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se-Jawa Timur.

Galih Donikara, penanggung jawab EIGER Speed Climbing Competition mengatakan, di Indofest Surabaya EIGER mengajak Mapala se-Jatim untuk kembali melahirkan atlet panjat Indonesia dari organisasi Mapala.

“Seperti yang terjadi puluhan tahun silam, dulu yang memulai kejuaraan panjat itu Mapala, andalan pemanjat Indonesia asalnya dari Mapala. Kini, karena olahraga ini semakin dekat dengan masyarakat, atlet panjat Indonesia lahir dari banyak jalur, bahkan di tempat gym saja sekarang ada papan panjat. Lewat lomba panjat antara Mapala se-Jatim ini, kita ingin mengembalikan ruh itu, bahwa Mapala bisa menciptakan atlet panjat hebat,” ungkap Galih Donikara.

Antusias membeludak, puluhan Mapala dari berbagai kampus ikut mendaftar. Ada yang menumpang bus atau kereta dari kota lain menuju Surabaya, ada juga yang mengendarai sepeda motor dari kota-kota berjarak ratusan kilometer dari Surabaya.

Semua berkumpul di depan papan panjat bertuliskan EIGER, berlomba mencapai yang tercepat hingga puncak papan panjat.

“Kami datang karena ingin menguji kemampuan, bersaing dengan kawan-kawan mahasiswa lain,” ujar Ainur, 21 tahun, salah satu peserta dari Kampus UPN Veteran Jawa Timur.

Baca Juga :  Jelang PON Papua, EIGER Tanda Tangani MoU Dengan FPTI Jatim

Proses kualifikasi pun berlangsung ketat, sejak pagi hingga sore, bergiliran satu persatu peserta mahasiswa dan mahasiswi bergantian, mencapai puncak dalam waktu yang tercepat. Seluruh sistem perlombaan, jalur panjat, dan alat keamanan yang terpasang adalah kolaborasi EIGER Climbing Club Surabaya dan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Surabaya.

Final Mencari Bakat Atlet Muda Panjat dari Mapala se-Jatim Sore menjelang, babak final berlangsung ketat. Jarak waktu yang tercatat di papan penghitung, hanya berjarak beberapa detik antar pemanjat. Dari kategori speed classic putra dan speed classic putri yang dilombakan, muncul masing-masing tiga nama finalis.

“Masuk final ngga nyangka banget. Padahal persiapan kami baru sebentar. Padahal ini juga bukan jadi hobi saya. Pas jadi mahasiswa baru coba masuk Mapala, coba panjat, eh kok ketagihan, daftar lomba kok malah masuk final,” cerita Dwi Deska Wulandari, Mahasiswi asal IAIN Ponorogo yang terpilih hingga fase final, dan akhirnya mendapat podium juara tiga.

Galih Donikara mengatakan, laga final yang seru menghadirkan tiga atlet panjat laki-laki. Usianya masih hitungan 19 dan 20 tahun, namun kecepatan dan ketangguhan pemanjat profesional sudah nampak.

“Juara satu dari kategori laki-laki akhirnya dimenangkan oleh Krisna Saputra Hidayat dari Impafe (Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Ekonomi) Universitas Panca Marga Proboliggo. Sementara juara dua dari kategori perempuan dimenangkan oleh Sheila Kartikaning Anggraeni asal dari MUPALAS Universitas Muhammadiyah Surabaya,” ujar Galih.

Krisna Saputra Hidayat, pemegang catatan tercepat dan mendapatkan medali emas dalam ajang kejuaraan ini mengatakan, sudah sejak usia 13 tahun ia memang bercita-cita jadi atlet panjat profesional. Berangkat dari Probolinggo menggunakan sepeda motor membonceng kawannya, Krisna bisa bawa pulang medali emas.

Baca Juga :  Kartu Perdana Gratis Smartfren Menyasar Siswa Madrasah se Jawa Timur

“Alhamdulillah, terima kasih EIGER sudah menghadirkan kejuaraan ini. Saya bisa bawa

pulang medali emas ke Probolinggo. Saya gabung di Mapala untuk meneruskan hobi dan cita-cita jadi atlet panjat profesional. EIGER luarbiasa bisa bikin lomba seperti ini antar Mapala, daftarnya pun gratis, semoga dalam waktu dekat ada lagi kejuaraan seperti ini,” pungkas Krisna. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.