KILASJATIM.COM, Surabaya – Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2022, program tahunan kerja sama PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui brand Pepsodent dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kembali hadir di RSGM Pendidikan – FKG Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (1/11/2022).
drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia menjelaskan, secara konsisten, Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent terus mewujudkan purpose untuk mendukung edukasi dan perawatan gigi dan mulut guna mewujudkan senyum sehat Indonesia.
Hal ini menjadi semakin krusial karena survei Pepsodent memperlihatkan peningkatan permasalahan gigi dan mulut pada masyarakat selama pandemi. 25% responden mengaku memiliki gigi berlubang baru, yang berhubungan dengan berkurangnya kebiasaan merawat kesehatan gigi dan mulut. Ditemukan bahwa kebiasaan orang tua menyikat gigi pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur menurun sebesar 5%, bahkan pada anak penurunannya dua kali lebih besar, yaitu 11%.
” Memprihatinkan bahwa meski pandemi sudah mereda, kebiasaan yang terlanjur terbentuk ini belum berubah signifikan,” ujar drg. Ratu Mirah Afifah.
Kecenderungan ini juga terlihat di tengah masyarakat Surabaya. drg. Dini Setyowati, M.PH., Ph.D, Dosen dan Peneliti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR) memaparkan, dua penelitian bersama rekan sejawat di FKG UNAIR selama pandemi menunjukkan sejumlah fakta mengenai kesehatan gigi dan mulut yang patut diwaspadai jika dibiarkan berlarut.
“Pada penelitian pertama, diketahui bahwa sebanyak 52% anak di salah satu sekolah PAUD mengalami permasalahan kesehatan gigi dan mulut, dengan gigi berlubang sebagai masalah terbesar mereka. Lalu di penelitian lainnya, kami mendapati ternyata hanya 3% anak menyikat gigi dua kali sehari pada waktu yang tepat,” urainya.
Dr. drg. Agung Sosiawan, M.Kes, Dekan FKG UNAIR melanjutkan, sejumlah risiko dapat timbul di balik kebiasaan buruk dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, di antaranya adalah gigi berlubang, infeksi gusi, hingga sakit gigi yang dapat sangat memengaruhi kenyamanan dan produktivitas.
“Diperlukan intervensi segera untuk memulihkan kebiasaan masyarakat agar tidak menghambat mereka mengejar berbagai ketertinggalan dan melakukan transformasi besar guna mewujudkan cita-cita menjadi negara maju. Terlebih lagi karena kesehatan merupakan modal utama untuk kembali bangkit dari pandemi, dan salah satu kunci tubuh yang sehat dan produktif adalah gigi dan mulut yang terawat,” tegasnya.
Menyikapi permasalahan tersebut ini, Pepsodent bersama PDGI, AFDOKGI, dan ARSGMPI telah menghadirkan berbagai program untuk terus melindungi kesehatan gigi dan mulut masyarakat sekaligus mendukung pemerintah dalam mentransformasi sistem kesehatan di Indonesia. Salah satu inovasi terbesarnya adalah pemanfaatan teknologi digital melalui layanan teledentistry “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” yang sejak 2020 hingga sekarang telah melayani lebih dari 41.000 masyarakat. Layanan yang dilengkapi dengan fitur video call ini didukung oleh dokter gigi dari 28 Fakultas Kedokteran Gigi dan 107 PDGI cabang.
Masyarakat bisa mendapatkan perawatan gigi gratis serta rangkaian edukasi mengenai pentingnya memulihkan kebiasaan menyikat gigi pagi dan malam hari serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi, yang tercatat mengalami penurunan selama pandemi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat Surabaya dapat hidup lebih sehat dan produktif dengan senyum Indonesia. (kj5)