KILASJATIM.COM, Jakarta – Shella Selpi Lizah, pejuang kanker ovarium yang viral di media sosial, meninggal dunia pada Kamis (29/8/2024). Kabar duka ini disampaikan oleh Albi, suami Shella, melalui Instagram story pribadinya.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah istri saya tercinta Shella Selpi Lizah binti Didin Jaenudin. Untuk teman-teman Shella, maafin Shella ya sekiranya Shella punya salah satu perkataan yang menyinggung teman-teman,” tulis Albi.
Kisah Shella melawan kanker ovarium dan kesetiaan Albi mendampinginya banyak menyedot perhatian pengguna media sosial. Bahkan salah satu videonya di TikTok ditonton lebih dari 47 juta kali.
Untuk diketahui, kanker ovarium adalah jenis kanker yang menyerang indung telur, organ reproduksi wanita yang bertanggung jawab menghasilkan sel telur. Kanker ini sering kali sulit dideteksi pada tahap awal karena gejalanya bisa mirip dengan kondisi lain yang kurang serius.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala kanker ovarium sejak dini agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Berikut adalah beberapa gejala kanker ovarium seperti selebgram Shella Selpi Lizah yang harus diwaspadai:
1. Perut kembung dan pembengkakan
Salah satu gejala awal kanker ovarium adalah perut yang terasa kembung atau membengkak secara terus-menerus. Meskipun kembung bisa disebabkan oleh banyak hal, kembung yang terjadi terus-menerus dan tidak membaik meskipun sudah diobati patut diwaspadai sebagai tanda kanker ovarium.
2. Nyeri di area panggul atau perut
Nyeri yang terus-menerus di area panggul atau perut bagian bawah juga bisa menjadi tanda kanker ovarium. Rasa nyeri ini biasanya tidak berkaitan dengan siklus menstruasi dan bisa dirasakan setiap saat. Jika nyeri ini berlangsung lama, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
3. Penurunan nafsu makan
Kehilangan nafsu makan secara tiba-tiba dan rasa kenyang yang cepat meskipun makan dalam porsi kecil juga bisa menjadi gejala kanker ovarium. Kondisi ini sering kali disertai dengan penurunan berat badan yang tidak disengaja.
4. Sering buang air kecil
Kanker ovarium dapat menyebabkan tekanan pada kandung kemih, sehingga penderita merasa ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya. Jika frekuensi buang air kecil meningkat tanpa adanya perubahan dalam asupan cairan, hal ini perlu diwaspadai.
5. Perubahan pada siklus menstruasi
Perubahan yang tidak biasa pada siklus menstruasi, seperti perdarahan yang tidak normal atau siklus yang menjadi lebih pendek atau panjang, bisa menjadi tanda adanya masalah pada ovarium. Meskipun banyak faktor yang bisa memengaruhi siklus menstruasi, perubahan yang tiba-tiba dan signifikan harus diperiksa lebih lanjut.
6. Sakit punggung
Sakit punggung bagian bawah yang terus-menerus juga bisa menjadi salah satu gejala kanker ovarium. Rasa sakit ini sering kali tidak membaik dengan perawatan biasa seperti pijat atau obat penghilang rasa sakit.
7. Masalah pencernaan
Masalah pencernaan seperti sembelit, diare, atau perut terasa penuh secara terus menerus juga bisa menjadi gejala kanker ovarium. Jika masalah pencernaan ini tidak hilang setelah beberapa minggu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Kanker ovarium sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga deteksi dini sangat penting. Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas secara terus-menerus, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini kanker ovarium dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi risiko komplikasi.
Penyebab Kanker Ovarium
Sementara penyebab pasti kanker ovarium belum diketahui secara jelas, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker ovarium.
Riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau kanker payudara
Merokok
Mengonsumsi alkohol
Menstruasi dini
Usia di atas 60 tahun
Kegemukan
Infertilitas
Terapi penggantian hormon saat menopause
Pernah menjalani radioterapi
Endometriosis
Kanker ovarium terjadi ketika sel-sel sehat di ovarium mengalami perubahan atau mutasi yang tidak normal. (AI/bbs/yun)