KILASJATIM.COM, Surabaya – Okupansi atau keterisian hotel di Jawa Timur (Jatim) pada saat Tahun Baru diprediksi melebihi libur Natal. Lonjakan itu tak hanya di kota wisata, melainkan juga di Surabaya.
Dwi Cahyono Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim menyebut, saat Natal keterisian hotel mencapai 60 hingga 70 persen.
“Untuk Malang, Pasuruan, Batu, Banyuwangi, rata-rata okupansi saat Natal 60 persen sampai 70 persen. Kalau Surabaya, Sioarjo, Kediri saat Natal 60 persen (okupansi),” kata Dwi dikonfirmasi media pada Rabu (27/12/2023).
Persentase saat Tahun Baru, lanjutnya, diprediksi lebih tinggi dibanding Natal. Baik di kota yang selama ini menjadi destinasi wisata maupun yang lainnya.
“Potensi Tahun Baru okupansi 90 persen sampai dengan 100 persen. Kalau Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Jember dan sekitarnya Tahun Baru 85 persen,” tuturnya.
Menurutnya, okupansi hotel tahun ini sudah hampir menyentuh capaian sebelum pandemi Covid-19. Namun pemesanannya tidak lagi jauh-jauh hari.
“Sudah hampir sama, bedanya kalau dulu sejak awal Desember sudah pick up 80 persen. Kalau sekarang, mepet-mepet (mendekati) baru 80 persen,” ujarnya.
Untuk menarik pengunjung dan mengembalikan okupansi seperti sebelum pandemi, Dwi menyebut sejumlah hotel yang membuat event tahun baru. Namun tak sedikit pula yang mempertimbangkan budget untuk acara perayaan malam pergantian tahun.
“Masyarakat lebih bijak memilih harga dan materi event yang kompetitif,” tandasnya. (bbs/nic)