KILASJATIM. COM, MALANG: Cengkih, bukan hanya untuk bahan rokok. Juga untuk menghilangkan rasa sakit. Ini yang sering dilupakan.
Hal ini disampaikan dalam bedah buku Rempah Berkisah, karya Ari Ambarwati, dosen jurusan Bahasa Indonesia Unisma Malang, dalam pameran buku di gedung Malang Creative Center (MCC), Jumat (4/03/2023).
Ia menyampaikan dalam buku yang ditulis selama setahun, lebih sebulan dan diterbitkan oleh penerbit Brin. Mengisahkan tentang cengkih dan rempah-rempah yang ada di Indonesia. Dimana bahan bahan tersebut pernah menjadi primadona dunia, hingga menuntun penjajah ke nusantara.
Buku yang ditulis untuk keperluan riset, tentang bahan pangan lokal sengaja ditulis dengan gaya bercerita anak. Menggunakan bahasa anak. Agar mudah dipahami. Dan anak tertarik membaca, sekaligus mengetahui sejarah.
“Saya sengaja menulis buku tersebut dalam bentuk puisi naratif. Sebab puisi bisa diterima semua kalangan. Baik anak maupun dewasa. Baik akademisi, pelajar dan masyarakat umum. ” katanya.
Menurutnya, selama ini hasil penelitian selalu ditulis dengan gaya bahasa baku. Akibatnya tidak menarik dibaca. Kalau pun ada yang membaca biasanya kalangan tertentu, seperti akademisi atau mahasiswa untuk keperluan akademis.
Sementara dalam acara tersebut turut hadir komunitas pecinta sastra dari SMAN 10 yang menanyakan seputar puisi, baik cara membuat dan memilih kata.
“Puisi tidak hanya ditulis penyair hebat. Tapi, bisa dibuat semua orang, kamu juga bisa, ” terangnya.
Ambar pun, berbagi tips cara menulis puisi. Diantaranya dengan membuat daftar kosa kata sebanyak mungkin dalam buku. Hingga lelah, setelah itu berhenti dan diulangi lagi, setiap hari. Dengan begitu kemampuan mengolah kata akan terlatih.
Selain itu ia juga menyarankan agar banyak belajar dari gurindam, pantun dan haiku puisi khas Jepang. Dari sana dimulailah belajar menyusun kata. Hingga menjadi puisi yang enak dibaca. (tqi)
#puisinaratif
#ariambarwati
#mcc
#cengkih
#rempahberkisah
#penerbitbrin
