PLN Nusantara Power Kembangkan Tambak Berinovasi Teknologi di Bawean

oleh -286 Dilihat

PLN Nusantara Power memberikan pelatihan dan praktek langsung di tambak dalam penerapan aplikasi Smart Water Quality Monitoring System. (ist/dok) 

KILASJATIM. COM, Surabaya – PLN Nusantara Power (PLN NP) mengoptimalkan pemanfaatan lahan bekas abrasi di Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean menjadi tambak udang dan kepiting. Pengalihfungsian lahan yang telah direstorasi ini juga berhasil menghidupkan kembali perekonomian warga yang terpuruk saat pandemi.

Desa Daun merupakan desa binaan CSR PLN NP Unit Pembangkitan (UP) Gresik sejak tahun 2018. Program CSR PLN NP hadir untuk membantu masyarakat mengatasi abrasi pantai dan melakukan konservasi lingkungan, khususnya hutan mangrove. Bukan hanya itu, Perusahaan juga berhasil memberdayakan masyarakat melalui kegiatan ekowisata mangrove dan kegiaran pendukung lainnya.

Namun kehadiran pandemi Covid-19 di tahun 2020 telah melumpuhkan usaha ekowisata di Desa Daun. Pemasukan ekowisata mangrove tahun 2019 Rp 72,5 juta, di tahun 2020 turun drastis hanya sekitar Rp 25 juta. Sebanyak 104 orang harus kehilangan pekerjaan dan penurunan pendapatan akibat pandemi global tersebut.

Melihat hal itu, PLN NP pun segera bergerak membantu mencarikan solusi bagi warga binaannya. Ekonomi warga harus dibangkitkan kembali dengan menciptakan sumber mata pencarian baru bagi mereka. Maka dilahirkanlah program pemberdayaan masyarakat Bernama OM BUDI (Komunitas Budidaya Terintegrasi).

OM BUDI dilakukan PLN NP UP Gresik bekerjasama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Hijau Daun yang merupakan pengelola ekowisata mangrove di sana. Program CSR ini dimaksudkan untuk memaksimalkan pengalihan fungsi lahan bekas abrasi yang telah direstorasi menjadi lahan untuk budidaya tambak udang dan kepiting.

Tambak memanfaatkan 1,4 hektar dari lahan bekas abrasi yang telah direstorasi seluas 43 hektar. Dari luasan tersebut, 13,6 hektar dikembalikan lagi menjadi lahan pertanian dan 28 hektar dijadikani lahan konservasi mangrove. Hingga September 2023 PLN NP telah menanam lebih dari 48 ribu bibit mangrove pada lahan konservasi tersebut.

Baca Juga :  PGN Subholding Gas Pertamina dan Afiliasi SK E&S Teken Kerjasama Jual Beli LNG Internasiona

Ketua Kelompok Budidaya Perikanan (POKDAKAN) Putra Daun, Zainuddin menyambut baik sistem budidaya ramah lingkungan berteknologi yang diterapkan oleh PLN NP. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya pemanfaatan teknologi pada budidaya tersebut.

Tambak berteknologi
Budidaya udang dan kepiting di Desa Daun dilakukan tanpa membuka lahan baru dan menerapkan sistem budidaya terintegrasi yang ramah lingkungan. Budidaya ini juga telah memanfaatkan teknologi seperti _solar cell dan Internet of Things_ (IoT) dalam pengelolaannya. Teknologi IoT dipakai dalam _Smart Water Quality Monitoring System_ yang bermanfaat untuk pengontrolan kualitas air. Teknologi ini sangat membantu dalam pengukuran pH air, suhu air, suhu udara, kelembapan udara, oksigen terlarut/DO, dan padatan terlarut/salinitas.

Pemanfaatan teknologi tersebut menjadikan Program OM BUDI sebagai kegiatan budidaya kepiting yang pertama dan satu-satunya di Pulau Bawean yang menerapkan sistem tambak ramah lingkungan berinovasi teknologi.

Ketua Kelompok Budidaya Perikanan (POKDAKAN) Putra Daun, Zainuddin menyambut baik sistem budidaya yang diterapkan oleh PLN NP. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya pemanfaatan teknologi pada budidaya tersebut.

“Kami diajarkan untuk menerapkan sistem budidaya terintegrasi serta ramah lingkungan. Sistem budidaya kami sudah menggunakan _Smart Water Quality Monitoring System_. Dengan adanya alat tersebut kami bisa mengontrol kualitas air yang memiliki pengaruh paling besar dalam budidaya udang dan kepiting kami. Dengan kecepatan dan ketepatan data yang didapatkan melalui aplikasi, kami bisa bergerak lebih cepat menangani jika terjadi masalah,” tutur Zainuddin.

Lebih lanjut Ia juga memaparkan pelatihan dan pemasangan PLTS yang dilakukan PLN NP untuk memenuhi kebutuhan listrik di sekitar tambak dan mangrove secara mandiri.

Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menyatakan kehadiran program OM BUDI merupakan bagian dari kepedulian Perusahaan dalam memberdayakan masyarakat selepas pandemi. Perusahaan juga membagikan _core competency_ yang dimiliki untuk mendukung kegiatan CSR tersebut.

Baca Juga :  World Water Forum ke-10 Turut Buka Jalan untuk Wujudkan Listrik Murah

“Budidaya udang dan kepiting terintegrasi kami hadirkan di Desa Daun sebagai upaya membangkitkan kembali perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19. Sentuhan teknologi sebagai salah satu _core competency_ PLN NP juga kami hadirkan dalam program ini. Bukan semata untuk mendukung efektifitas program, namun juga sebagai _sharing knowledge_ Perusahaan kepada warga binaan,” papar Ruly.

Kehadiran OM BUDI telah memberikan sejumlah kontribusi positif bagi masyarakat Desa Daun. Program yang dijalankan PLN NP sejak 2020 itu telah membantu kelompok rentan sebanyak 104 orang mendapatkan kembali pekerjaan serta meningkatkan pendapatannya. Sebanyak 12 perempuan juga telah dilibatkan dalam program pengolahan hasil budidaya yang dapat meningkatkan pendapatan mereka. Hasil panen budidaya udang dan kepiting hingga September 2023 mencapai 5,97 ton dengan omset kelompok mencapai Rp 561.315.000,-.

Keberadaan program OM BUDI membuat Ekowisata Mangrove Hijau Daun bertransformasi menjadi Pusat Pembelajaran Ekosistem Pesisir dan Budidaya Terintegrasi. Keberlanjutan Program ini diharapkan dapat menuntaskan permasalahan dan kebutuhan sosial masyarakat Desa Daun. Selain itu diharapkan juga dapat menjadi rujukan bagi studi tentang budidaya perikanan yang ramah lingkungan di Pulau Bawean.(nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.