Peringatan HUT REI dan PAPTI, Gelar Kompetisi Essay dan Poster Mendorong Implementasi PBG dan SLF

oleh -559 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur bersama dengan Perkumpulan Ahli Pengkaji Teknis Indonesia (PAPTI) telah mengadakan kompetisi essay dan poster dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) REI dan PAPTI. Kompetisi ini bertujuan untuk mendorong implementasi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) di Indonesia.

Dalam kompetisi bertajuk ‘Keandalan Rumah dan Bangunan Di Indonesia, Implementasi PBG, SLF, SIMBG, PUPR/LPJK, REI dan PAPTI’, sebanyak 35 peserta ikut serta dalam lomba esai dan 18 orang dalam lomba poster dari seluruh Indonesia.

HUT REI jatuh pada tanggal 11 Februari dan PAPTI pada tanggal 20 Maret 2024.

Ketua PAPTI Nasional, Gatut Prasetyo, menyatakan bahwa kompetisi essay dan poster ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang perlombaan semata, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi antara REI dan PAPTI, terutama dalam hal implementasi PBG sebagai pengganti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), serta SLF yang masih sering mengalami kendala dalam sistemnya.

“PBG dan SLF merupakan hal baru yang perlu kita pelajari dan telaah bersama. Implementasi PBG tidak semudah seperti yang kita lakukan sebelumnya dengan IMB, begitu juga dengan SLF yang sering terkendala persyaratan sehingga proses pengurusannya memakan waktu cukup lama,” ujarnya dalam acara pengumuman pemenang kompetisi esai dan poster pada Selasa (23/4/2024).

Gatut menambahkan bahwa hasil dari esai para peserta akan dikompilasi menjadi jurnal, yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam memperbaiki sistem PBG dan SLF. Sedangkan poster para pemenang akan ditampilkan dalam website PAPTI dan REI untuk berbagi ide-ide terkait PBG dan SLF.

Ketua REI Jatim, Soesilo Efendy, menyoroti bahwa meskipun tujuan perubahan dari IMB menjadi PBG secara online adalah untuk mempermudah proses perizinan, namun implementasinya masih jauh dari sempurna. Dia menambahkan bahwa setiap daerah memiliki cerita tersendiri, dengan beberapa daerah mengalami proses pengurusan PBG yang memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Juga :  AKR Gem City di Jiipe Gresik, Prospek Bisnis Kota Mandiri dan Investasi Bertaraf Internasional

Terkait dengan kompetisi poster, juara pertama diraih oleh Bayu Arief P, alumni arsitek ITS 2005, juara kedua oleh M. Gama Yassar, mahasiswa arsitektur ITS, dan juara ketiga oleh Tasya Rizkya F, mahasiswi Teknik Sipil Universitas Winaya Mukti Bandung. Sedangkan untuk juara harapan, juara pertama diraih oleh Agneswida Rahma, ASN, dan arsitek Universitas Atmajaja Jogja, juara kedua oleh Dodi Kusmana, Dosen Teknik Sipil Universitas Sangga Buana Bandung, dan juara ketiga oleh Hendro Wicaksono, Desain Grafis, Staff Developer Perumahan di Lumajang Jatim.

Sementara itu, dalam kompetisi esai, juara pertama diraih oleh Rafa Alifiya, mahasiswa Admin Nisnis Unbra dengan topik ‘Transformasi Bangunan Melalui 3 Pilar Krusial : PBG, SLF dan PAPTI’, juara kedua oleh Anindhita Nugroho Sunartio, dosen S1 Unpar dengan judul Esai ‘SLF dan Saksi Administratif’, dan juara ketiga oleh Elgin Valiant Woga dari Semarang dengan topik ‘PBG dan SLF, Konsep Ideal di Tengah Kultur Pengabaiannya’. Untuk juara harapan, juara pertama diraih oleh Muhammad Syazari Yazuar dari Palembang dengan topik esai ‘Persetujuan Bangunan Gedung : isu Patisiasi Masyarakat’, juara kedua oleh Teguh Tri Noor Luanto dari Palangkaraya dengan judul ‘Posisi dan Kekautan Hukum PBG dan SLF dalam mengatur proses identifikasi bangunan cagar budaya berdasarkan perspektif pelestarian arsitektur pusaka di Indonesia’.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.