Penuhi Kebutuhan Dokter, Untag Dirikan Fakultas Kedokteran

oleh -340 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Guna memenuhi kebutuhan akan tenaga kesehatan khususnya Dokter, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, sebagai Kampus Merah Putih, Kampus Nasionalis berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan salah satunya mendirikan Fakultas Kedokteran.

Usulan pendirian ini sejalan dengan kebutuhan dokter di Indonesia yang masih tinggi, sehingga Untag Surabaya berkomitmen mencetak calon-calon dokter handal yang berjiwa patriotisme. Setelah Jumat, (13/1/2023) lalu, Untag Surabaya menerima visitasi pendirian Program studi pendidikan dokter dan Pendidikan profesi dokter dari Tim Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah
VII Jawa Timur.

Kini rencana pembukaan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Dokter Untag Surabaya telah memasuki babak baru. Untag Surabaya kembali menerima Visitasi Kelayakan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kamis (9/2/2023) di Gedung Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani lantai dua.

Rektor Untag Surabaya Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA. menyambut gembira visitasi ini. Menurut salah satu Guru Besar bidang Ilmu Ekonomi ini, Untag Surabaya telah berupaya untuk memenuhi kelayakan pendirian Prodi Kedokteran; Sumber Daya Manusia (SDM), penyediaan
sarana prasarana dan fasilitas pendukung lainnya.

“Empat tahun sudah penantian kami dalam mendirikan Fakultas Kedokteran, bisa dikatakan kami ini sudah terlanjur siap. Mudah-mudahan seluruh fasilitas yang disediakan sudah memenuhi syarat,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Untag Surabaya dr. Poerwadi, SpB., SpBA(K)
menyampaikan bahwa akan disusun suatu kurikulum Pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan calon dokter yang profesional dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan terutama infeksi,
kegawatdaruratan dan kebencanaan.

“Ini berkesinambungan dengan profil lulusan yang mereka akan diajarkan untuk menguasai pengetahuan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia tahun 2019 dan dilandasi oleh wawasan kebangsaan dan patriotisme, selain itu mereka harus mampu melakukan penelitian dan kewirausahaan di bidang kesehatan sehingga bisa menjadi abdi masyarakat yang baik,” paparnya.

Baca Juga :  Pentingnya Aplikasi Digital Accounting Diera Digitalisasi, Dikupas Petranesian

Menurut Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI drg. Arianti Anaya, M.KM. di Indonesia sendiri terdapat tiga isu besar yang harus diselesaikan; terbatasnya tenaga kesehatan, distribusi yang belum merata, hingga kualitas yang belum berstandar nasional.

“Melansir data dari WHO, perbandingan rasio dokter dengan jumlah penduduk di Indonesia 1:1000, artinya 1 dokter melayani 1000 penduduk. Artinya Indonesia ini masih kurang sekali tenaga kesehatannya,” tuturnya.

Optimisme yang terus dikobarkan oleh civitas academika Untag Surabaya membuahkan hasil yang baik, pasalnya Kemenkes RI percaya Untag Surabaya bisa mengisi kekurangan dari tenaga kesehatan tersebut, khususnya di Indonesia bagian Timur dan Tengah.

“Di Indonesia ini masih ada Puskesmas tanpa dokter, karena Untag Surabaya ciri khasnya adalah Patriotisme, kami berharap
mahasiswa kedokteran lulusan Untag Surabaya nanti bisa menjadi dokter patriot yang mengisi kekosongan di Indonesia bagian Timur dan Tengah,” lanjut drg. Ari.

Senada dengan drg. Ari, Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Dra. Oos Fatimah Rosyati, M.Kes. juga mendukung berdirinya FK dan telah melakukan asesmen dokumen yang di submit Untag
Surabaya. “Untuk akreditasi dan pengampu sudah terpenuhi, hanya saja kurikulum perlu disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Semesternya (RPS). Sehingga ketika ada visitasi lagi semuanya sudah siap dan matang,” pungkasnya.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News