Pandemi Permintaan Batu Hasil Tambang RNT Alami Penurunan 20 Persen

oleh -2193 Dilihat

 


Penambangan batu andesit oleh PT Rolas Nusantara Tambang (RNT) anak usaha PT  Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di Pasuruan 

KILASJATIM.COM, Surabaya –PT Rolas Nusantara Tambang (RNT), anak usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di bidang tambang batu andesit (kerikil) tahun terus berusaha mengoptimalkan kerja sama pembelian batu hasil tambang secara longterm dengan perusahaan konstruksi.

Manager Keuangan dan Umum RNT, Aryo Sesotya Gumilang mengatakan, selama ini kontribusi penyerapan batu andesit perseroan dari pasar ritel sebesar 50 persen dan korporasi 50 persen. Namun akibat pandemi, tingkat permintaan batu andesit mengalami penurunan 20 persen seiring dengan turunnya sektor properti/infrastruktur.

“Sebelum pandemi rata-rata produksi batu andesit ini bisa diangkut sebanyak 20 truk tronton per hari, dengan volume truk rata-rata 18 m3. Tapi sekarang turun, tinggal 15 truk per hari,” kata Aryo Sesotya di Surabaya, Kamis (11/02/2021).

Selama pandemi, RNT berusaha meningkatkan revenue strategi perseroan adalah dengan memanfaatkan sinergi BUMN maupun swasta melalui kerja sama penyerapan produk secara longterm maksimal 5 tahun.

“Sekarang hampir 80 persen pangsa pasar kita adalah secara long term. Saat ini sudah ada 3 perusahaan, dan akan tambah lagi 1 perusahaan. Strategi seperti ini yang akan kami lakukan ke depan,” jelasnya.

Agar tetap bertahan, PT RNT pun melakukan sejumlah strategi. “Salah satu strategi yang kami lakukan adalah dengan memperkuat sinergi BUMN. Kami telah menjalin kerjasama dengan anak usaha BUMN, yaitu dengan PT Varia Usaha Beton yang sudah berjalan sekitar 2 tahun,” tambahnya.

PT Varia Usaha Beton adalah salah satu anak usaha Semen Indonesia yang bergerak di bidang produksi dan penjualan beton. Kerjasama antara RNT dengan Varia Usaha Beton sudah berjalan sekitar dua tahun. Sedangkan dengan perusahaan swasta yakni PT Merak Jaya Grup dan PT Batu Mulia. Kedua perusaahaan ini melakukan penandatanganan kerjasama suplai batu andhesit hingga 5 tahun ke depan.

Baca Juga :  Pemberdayaan Peternak, Upaya PT Frisian Flag Indonesia Tingkatkan Kualitas dan Produksi Susu Segar Indonesia

“Sebelumnya, penjualan kami terbagi menjadi 50 persen ritel, 50 persen kontrak jangka panjang. Sekarang 80 persen kontrak jangka panjang seperti ini,” jelasnya.

Strategi seperti itu, diterapkan perusahaan untuk tetap mempertahankan karyawannya dengan tidak melakukan PHK dan tidak ada pengurangan karyawan maupun keterlambatan pembayaran upah karyawan.

“Alhamdulillah perusahaan masih tetap mempekerjakan karyawan dan memberikan upah sebagaimana mestinya,” imbuhnya.

Banyak yang mempertanyakan sebagai anak perusahaan PTPN XII di bidang pertambangan, Aryo mengatakan awal mula didirikan perusahaan tambang batu andesit di PTPN XI adalah untuk optimalisasi lahan. Lahan ini awalnya hanya bisa ditanami pohon randu sehingga tidak bisa ditanami komoditas lain yang lebih bernilai ekonomis.

“Hingga akhirnya lahan bebatuan ini ditambang untuk.diolah sesuai kebutuhan Ke depannya lahan ini akan dikembalikan ke penanaman komoditas lain,” jelasnya seraya menambahkan dari usaha bidang tambang batu ini berkontribusi sekitar 10 persen terhadap pendapatan PTPN XII.

PT RNT sendiri merupakan anak usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII yang penambangannya berlokasi di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Saat ini RNT memiliki lahan konsesi untuk galian tambang batu andesit di kawasan Bromo – Tengger Pasuruan seluas 20 ha. Hingga kini dari luasan tersebut baru tergarap sekitar 8 ha.

“Di lahan ini mungkin ada sekitar 15 – 20 tahun lagi masih bisa digali sesuai kaidah penambangan yang benar,” pungkasnya. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.