OJK : Pertumbuhan Kredit dan Pasar Modal di Jawa Timur Positif dan Stabil

oleh -1117 Dilihat

Kepala OJK Jatim Yunita Linda Sari bersama  Kepala OJK Jateng Sumarjono  dan pejabat OJK Jatim dan OJK Jateng saat menghadiri Media Gathering di Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Kamis, 3 Oktober 2024. (kilasjatim.com/nova)

KILASJATIM.COM, Semarang – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Timur (OJK Jatim) mengumumkan kabar menyejukkan, stabilitas sektor jasa keuangan di Jawa Timur masih berada pada jalur yang positif dan resilien.

 Dedy Patria, Direktur Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategi OJK Provinsi Jawa Timur,  menyampaikan indikator utama seperti kecukupan modal, risiko kredit, hingga likuiditas masih menunjukkan tren yang sehat dan terkendali.

“Kecukupan modal masih terjaga dengan baik, baik itu pada bank umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), maupun perbankan syariah. Untuk bank umum, kecukupan modal mencapai 30,32 persen. Untuk BPR bahkan lebih tinggi, yakni 39,66 persen. Sedangkan, sektor perbankan syariah memiliki kecukupan modal di angka 28,7 persen. Semua ini jauh di atas ambang batas yang kami tetapkan, yakni antara 10 hingga 12 persen,” ujar Dedy dalam paparannya di media gathering OJK di Semarang, Kamis (3/10/2024).

 Berdasarkan data terbaru, Non-Performing Loan (NPL) netto tercatat sebesar 1,93 persen, atau masih aman dan jauh di bawah batas risiko yang diantisipasi.

“Meskipun sektor modal ventura menunjukkan angka NPL yang sedikit lebih tinggi, yaitu di atas 5 persen, secara keseluruhan kredit bermasalah masih di bawah batas toleransi OJK,” jelas Dedy seraya menambahkan, indikator  likuiditas dan risiko kredit di Jawa Timur masih aman dan terkendali.

Dari sisi likuiditas, Dedy memastikan bahwa porsi aset likuid terhadap dana pihak ketiga masih berada di atas batas minimal. Likuiditas digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat, dan ini tetap terjaga dengan baik.

Baca Juga :  Jatim Kontributor Kedua Ekonomi Kreatif Nasional, Gubernur Khofifah: Komitmen Kami Memberikan Support Terbaik pada Pelaku Ekraf

 Posisi aset likuid terhadap dana pihak ketiga berada di atas threshold yang telah ditentukan. Selain itu, risiko kredit di Jawa Timur pun berada dalam kendali yang baik. Berdasarkan data terbaru, Non-Performing Loan (NPL) netto tercatat sebesar 1,93

“Ini masih terbilang  aman dan jauh di bawah batas risiko yang diantisipasi. Meskipun sektor modal ventura menunjukkan angka NPL yang sedikit lebih tinggi, yaitu di atas 5%, kami melihat pertumbuhan investor yang bertransaksi di pasar modal meningkat 13 persen. Secara keseluruhan kredit bermasalah masih di bawah batas toleransi OJK,” paparnya.

Dedy Patria, Direktur Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategi OJK Provinsi Jawa Timur,  menyampaikan indikator utama seperti kecukupan modal, risiko kredit, hingga likuiditas masih menunjukkan tren yang sehat dan terkendali. (kilasjatim.com/nova)

OJK juga mendorong alternatif pendanaan melalui instrumen securitization cloud funding, yang tumbuh 7,78 persen dengan jumlah penerbit yang mencapai 27 persen.

“Ini kami dorong sebagai alternatif pendanaan di luar perbankan, memberikan kesempatan bagi sektor-sektor yang membutuhkan pembiayaan tanpa harus melalui proses yang panjang,” paparnya.

 P2SK dan Penguatan Pengawasan Daerah Terkait dengan implementasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), Dedy menyoroti kewenangan tambahan yang dilimpahkan kepada OJK di daerah.  Ini termasuk pengawasan terhadap perusahaan pembiayaan, dana pensiun, serta lembaga keuangan mikro (LKM) dan gadai swasta.

 “Fintech peer to peer lending, misalnya, tumbuh sebesar 30,3%. Kami menganggap ini sebagai potensi besar bagi sektor usaha kecil dan menengah (UMKM), khususnya startup yang sedang berkembang. Kami juga mengawasi secara ketat perusahaan pembiayaan, yang saat ini tumbuh 10,5%,” ujarnya.

 Dedy juga menekankan peran LKM yang terus berkembang di pedesaan sebagai ujung tombak pemberdayaan ekonomi lokal.

Baca Juga :  Buka 10th KUKM Expo 2023, Gubernur Khofifah Lepas Test Market Produk Senilai Rp 1,5 Miliar ke Tiga Negara

Menurutnya perizinan untuk LKM semakin meningkat seiring dengan tingginya kebutuhan pembiayaan di pedesaan dan kabupaten,” imbuh Dedy.

. Melalui berbagai inisiatif dan kebijakan strategis, OJK Jawa Timur berupaya menjaga stabilitas serta mendukung pertumbuhan sektor jasa keuangan di wilayah tersebut. OJK  terus memastikan bahwa sektor keuangan di Jawa Timur tetap kuat dan adaptif menghadapi berbagai tantangan. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.