Nenilai Ditunjuk Sebagai Penyelenggara V20 Summit 2022 di Indonesia

oleh -772 Dilihat

KILASJATIM.COM, Jakarta -V20 2022 yang akan diadakan pada 20-21 Oktober 2022 di Bali menunjuk dan mempercayaka n kepada Menilai sebagai penyelenggara even tersebut.

Nenilai sendiri merupakan sebuah gerakan yang diprakarsai dan digagas oleh Dayalima Abisatya bersama dengan BAPPENAS (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia), Indika Energy, Pantarei Communications dan Stoik Trisula. Pada tanggal 2 Juli – 31 Desember 2020, Nenilai telah melakukan sebuah Survei Nilai Nasional kepada 50.542 responden yang berusia minimum 15 tahun, dari seluruh Indonesia.

Survei dariing ini dilakukan sebagai proses identifikasi atas nilai-nilai hidup yang dianggap penting secara individual maupun bersama secara bersama. Karena keberhasilan pelaksanaan Survei Nenilai, V20 mempercayai Nenilai menjadi Komite Penyelenggara V20 2022 di Indonesia, bertempat di Bali pada tanggal 20 dan 21 Oktober 2022. Serah terima dari V20 Italia telah dilaksanakan pada 15 Oktober 2021 pada acara V20 2021 Summit di Roma.

Dr Vivi Yulaswati, Staf Ahli Menterid Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan mengatakan, suatu kehormatan besar bagi Nenilai untuk berbagi secara global bagaimana masyarakat Indonesia lintas generasi memegang teguh nilai-nilai seperti “Gotong Royong”, dan “Keberagaman/kebhinekaan”.

“Dengan menjadi tuan rumah penyelenggara V20 Summit 2022, Nenilai berharap dapat memperluas keterlibatan (engagement) dan menghadirkan contoh nyata penerapan nilai-nilai untuk transformasi Indonesia menjadi bangsa yang lebih maju dan memainkan peran penting dalam kontribusi global”, ungkap Dr Vivi Yulaswati, dalam siaran resmi ya yang diterima redaksi kilasjatim.com.

V20 Summit pertama kali diluncurkan pada tahun 2020 dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman tentang bagaimana nilai dapat memperkuat kebijakan publik. V20 sendiri adalah komunitas global yang terdiri dari para pakar dan praktisi dengan perhatian pada nilai-nilai yang hidup di masyarakat guna memberikan masukan pada Group of Twenty (G20) untuk memperkuat penyusunan kebijakan multilateral. Sebelumnya V20 telah sukses digelar di Saudi Arabia pada tahun 2020 dan di Italia tahun 2021.

Baca Juga :  Gerhana Matahari Cincin akan Melintasi Indonesia 26 Desember 2019  

Pada awal pembentukan V20 bertujuan untuk memajukan pendekatan yang berpusat pada manusia terhadap kebijakan publik yang berpusat pada peningkatan nilai-nilai individu sebagai sarana untuk menemukan solusi baru untuk masalah paling mendesak di zaman kita.

” Dalam mengejar tujuan ini, kami bermaksud untuk menunjukkan bagaimana nilai memainkan peran penting dalam mencapai tujuan kebijakan G20 dan mewujudkan Agenda PBB 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. Kami percaya bahwa dengan meningkatkan kesadaran akan peran sistemik nilai, mengapa dan bagaimana nilai muncul dari proses, institusi, dan struktur, kami dapat secara substansial meningkatkan koherensi, efektivitas, dan umur panjang terhadap sebuah kebijakan. ” jelas Dr Mandeep Rai, V20 Founding Group.

Seiring perjalanannya, pada tahun 2020 di Saudi Arabia, V20 mengusung tema “The Value of Values” ke garis depan agenda kebijakan G20. Memasuki tahun kedua pada 2021, V20 sukses diselenggarakan di Italia dengan mengusung tema “Values in Action” yang bertujuan untuk mengkonversi krisis global saat ini yang mendesak menjadi peluang untuk transformasi inklusif dengan mengintegrasikan pertimbangan nilai ke dalam proses pengambilan keputusan para pembuat kebijakan.

“Tahun ini V20 2022 mengusung tema “Values at the Center”. “Kami berharap dapat memperdalam pemahaman nilai-nilai dalam kebijakan publik dengan solusi kebijakan berbasis data dan berfokus pada manusia untuk berkontribusi mengatasi tantangan global yang harapannya sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia yaitu RECOVER TOGETHER, RECOVER STRONGER”, papar Dr Ghazi Binzagr, V20 Founding Group.

Alissa Wahid, V20 2022 Co-Sherpa menjelaskan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya nilai-nilai dan budaya yang kita pegang dan hidupkan bersama.

“Pemahaman atas nilai-nilai dapat memberikan ruang refleksi yang penting bagi kita sebagai bangsa. Lebih jauh lagi, masih ada nilai-nilai yang menghambat kemajuan yang tergambar dari tingginya tingkat entropi di masyarakat kita. Kita perlu bersungguh-sungguh melakukan upaya rekayasa sosial untuk terus bergerak maju menyongsong peluang bonus demografi dan 100 tahun Indonesia,” jelasnya.

Baca Juga :  Di Gelaran Maybank Marathon Bali, Rasakan Keasyikan Bali Bersama Mamaka by Ovolo!

Atas dasar tersebut, V20 tahun ini berupaya mengembangkan rekomendasi kebijakan berdasarkan Prioritas yang ditetapkan G20 2022.

” V20 menggunakan pendekatan model Sustainability Compass dari Compass Education yaitu keseimbangan sudut pandang arah kompas: alam (Nature), ekonomi (Economy), kesehatan jiwa raga dan kesejahteraan (Wellbeing), dan masyarakat (Society). V20 juga akan mengusulkan satu set nilai untuk komunitas G20, berdasarkan tema dan prioritas strategis G20 2022, deklarasi G20 5 tahun terakhir, serta pemahaman umum atas pertumbuhan kedewasaan bangsa-bangsa dalam lingkup G20,” ungkap Prof. Dr. Makarim Wibisono, V20 2022 Co-Sherpa.

V20 2022 Summit juga akan menampilkan acara budaya dalam mempermudah penyebaran pesan-pesan utama serta menangkap umpan balik langsung dari keterlibatan publik. Selain itu sebelum V20 2022 Summit di bulan Oktober, akan diadakan serangkaian kegiatan virtual seperti Film Week yang akan diadakan pada bulan Mei, dan Performing Arts Week pada bulan Agustus. Kedua acara juga akan memiliki webinar yang menampilkan bisnis dan lembaga-lembaga lain yang beroperasi dengan basis nilai, baik dari Indonesia maupun dari negara-negara G20 lainnya.

“Nilai dasar Pancasila bisa diperkenalkan Indonesia ke tataran internasional lewat V20. Dalam menghadapi pandemi, dunia tidak bisa terbelah tapi seharusnya Bersatu, saling membantu dan berkolaborasi. Program V20 diharapkan mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat Indonesia dan dunia tentang pentingnya pemahaman atas nilai Inklusivitas yang di dasari oleh landasan ideologi Bhineka Tunggal Ika yang artinya Persatuan dalam Keberagaman demi kemajuan bangsa. Selain itu segala kegiatan dunia usaha sebagai salah satu penggerak roda perekonomian negara juga harus selalu memperhatikan aspek Tata Kelola, Sosial dan Lingkungan. Hal ini penting demi membangun perekonomian Indonesia yang berkelanjutan.” tutup M. Arsjad Rasjid PM, V20 2022 Advisory Board dan Ketua Umum KADIN Indonesia. (kj8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.