KILASJATIM.COM, SURABAYA – Memperkuat komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia unggul dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) bersama Monash University, Universitas Ciputra (UC) berkontribusi mendukung Indonesia Emas 2045.
Penandatanganan dilakukan di kampus UC, dengan kehadiran Prof. Matthew Nicholson, Presiden Monash University Indonesia. Dan kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Jakarta, di mana UC terpilih sebagai salah satu dari sembilan mitra universitas swasta yang bekerja sama dengan Monash University.
MOU ditandatangani oleh Ir. Yohannes Somawiharja, M.Sc., Rektor Universitas Ciputra dengan Tantia Dian Permata Indah, selaku Chief Operation Officer (COO) dan Vice President, Monash University, Indonesia.
Dr. Trianggoro Wiradinata, M.Eng.Sc., Dekan School of Information Technology (SIFT) UC, menyambut baik kerjasama ini, khususnya dalam pelaksanaan Program Fast Track. “Kolaborasi di sektor akademik ini sangat strategis. Mahasiswa dari School of Information Technology (SIFT) antusias menyambut program ini, mengingat Monash University merupakan salah satu universitas terbaik di Australia,” terang Trianggoro.
Program Fast Track ini dirancang khusus untuk mahasiswa SIFT yang mencakup Program Studi Informatika dan Program Studi Information Systems for Business. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan Jenjang Strata 1 di UC dan Jenjang Strata 2 di Monash University hanya dalam waktu 5 tahun.
“Mahasiswa SIFT tentunya tidak akan mengalami kesulitan. Mereka tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Jika biasanya mahasiswa teknik kesulitan dalam menyampaikan ide, mahasiswa SIFT UC justru mampu berkomunikasi dengan baik,” tambah Trianggoro. “Selain itu, pola pikir entrepreneurship yang telah ditanamkan di UC akan mendukung kesuksesan mahasiswa dalam mengikuti Program Fast Track ini,” lanjutnya.
Gelar Nanggala Wahyu Sagara Putra, S.Hum., M.Han., Wakil Kepala Hubungan Internasional UC, menjelaskan bahwa Monash University menawarkan kerjasama untuk berbagai program studi di UC. Namun, setelah melalui proses review dan diskusi, diputuskan bahwa sebagai proyek percontohan, Program Fast Track ini akan diterapkan terlebih dahulu di SIFT. “Tidak menutup kemungkinan program ini akan dibuka untuk program studi lain di UC di masa mendatang,” jelas Gelar.
“Secara detail, durasi studi akan dibagi menjadi 3,5 tahun di UC, 1 tahun di Monash University Indonesia, dan 1 semester di Monash University Australia. Dalam total waktu 5 tahun, mahasiswa akan meraih dua gelar, yaitu S1 dari UC dan S2 dari Monash University,” tambah Gelar.
Trianggoro berharap melalui Program Fast Track ini, UC dapat berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045 dengan mencetak insan Indonesia yang bermutu dan berwawasan global.
Senada dengan Trianggoro, pihak Monash University juga berharap program ini dapat mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045 melalui kerjasama dengan sejumlah universitas swasta ternama di Indonesia, salah satunya Universitas Ciputra.(tok)