Libatkan Mahasiswa Prancis, Dosen PENS Kembangkan Robotani Planter

oleh -172 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Libatkan 3 mahasiswa asal Prancis, Dr. Eng, Indra Adji Sulistijono, ST, M.Eng, Ketua kelompok riset Intelligent Mechatronics and Robotics, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) sekaligus ketua tim pengembang inovasi ini, berhasil mengembangkan inovasi alat penanam padi berbasis teknologi modern, yang disebut Robotani Planter. Program pengembangan inovasi ini juga melibatkan siswa SMK N 1 Jenangan Ponorogo, dan inovasi dari bidang pertanian ini merupakan riset skema emas, Program Katalisator Kemitraan Berdikari yang juga didukung oleh PT. Nasta Mekatronika Indonesia.

Dr. Eng, Indra Adji Sulistijono, ST, M.Eng, Ketua kelompok riset Intelligent Mechatronics and Robotics, sekaligus ketua tim pengembang inovasi ini menyampaikan jika alat yang dikembangkannya ini telah mengalami beberapa kali perubahan desain, baik itu dari mekanisme maupun varian bentuknya. Meski ide dan gagasan pengembangannya ini murni dari tim, namun pada taraf implementasi di lapangan, pembuatan robot ini juga melibatkan berbagai pihak. Beberapa komponen dibuat di SMKN 1 Jenangan dengan melibatkan siswa dan guru di sana. Sementara 3 orang mahasiswa Prancis, yaitu Arthur Leduc, Noam Yanis Adda, dan Odin Antonio Jean Claude De Vito akan dilibatkan dalam pembuatan DED (Detail Engineering Desain) inovasi alat penanam padi.

Mahasiswa Prancis ini bukan sengaja dihadirkan khusus untuk kegiatan ini, namun mereka merupakan mahasiswa asal University Polytechnic Hauts-De-France yang sedang menjalankan 30 SKS perkuliahan di PENS, dan ke depan mereka akan terlibat dalam implementasi inovasi ini. Hal ini sebagai bentuk komitmen PENS untuk membangun lingkungan akademik yang inklusif, kompetitif, dan berstandar global, dengan menjadi kampus berdampak nyata bagi masyarakat. ”Ada cerita panjang yang melatar belakangi kenapa akhirnya kami membuat 3 variasi alat penanam padi. Intinya, karena lokasi penelitian di Pudak Ponorogo, maka kami berusaha untuk mengakomodir kebutuhan sekaligus menyesuaikan dengan konturnya,” terang  Indra.

Baca Juga :  Calista Akiela Fatinabila Juarai Pemilihan Putra dan Putri SMAN 5 Surabaya

Robotani Planter merupakan alat penanam padi berbentuk robot. Alat ini dirancang dalam tiga varian, yaitu manual, baterai, dan berbahan bakar minyak. Planter manual misalnya, dengan ukuran lebih kecil, cocok untuk menanam bibit di area dengan luasan terbatas, yang kebanyakan berlokasi di dataran tinggi. Mempertimbangkan mobilitas dan lokasinya, maka alat penanam ini dibuat dengan mekanisme ringan dan minimalis.

Berikutnya, ada Planter baterai, yang menggunakan sistem lebih kompleks. Didukung remote kontrol wireless, alat ini sesuai untuk penanaman bibit di area sedang, yang kontur tanahnya relative lebih datar. Sementara itu, planter terakhir yang dikembangkan yaitu  alat penanam padi yang berbahan bakar minyak dan tentunya didesain untuk lahan luas dan medan berat, agar dapat memaksimalkan kapasitas dan daya jelajah. Dengan kemampuan adaptasi terhadap kondisi geografis yang beragam, inovasi ini diharapkan menjadi solusi efektif bagi pertanian Indonesia.

Komponen utama dari alat penanam padi ini adalah garpu penanam, kelistrikan dan struktur komputasi yang memungkinkan sistem penggerak untuk penanaman bibit bekerja secara optimal, dengan akurasi jarak tanam serta posisi tanam yang ideal dan tersusun rapi, serta waktu yang lebih efisien, sesuai kedalaman tanam sehingga padi dapat tumbuh dengan baik.

Lebih jauh, dosen pengiat robotika ini menyampaikan jika tujuan pelaksanaan penelitian ini untuk mengenalkan teknologi cerdas yang mendukung efisiensi sektor agraris. “Fokus utama saat ini adalah bagaimana kita bersama-sama dapat mengatasi keterbatasan tenaga kerja di sektor pertanian, dimana para generasi muda mulai enggan menyentuh sektor ini, dengan berbagai alasan. Tak hanya itu penurunan produktivitas pertanian akibat serangan hama, iklim ekstrim, ditambah dengan penggunaan metode tradisional yang lambat dan tidak efisien menambah kompleksitas permasalahan sektor pertanian ,” tambah Indra.

Baca Juga :  Kurangi Beban Biaya, Disdikbud Sidoarjo Arahkan Sekolah Gelar Wisuda Tak Mewah

Senada dengan itu, Prof. Ir. Amang Sudarsono, ST.Ph.D, IPU, Ketua Konsorsium PTV Jawa Timur, yang juga mengawal pembentukan ekosistem kemitraan Jawa Timur, menyampaikan bahwa sebagai wilayah yang disebut lumbung pangan nasional, Provinsi Jawa Timur memiliki potensi meningkatkan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja dari sektor pertanian, sebagaimana pernah kami sampaikan pada focus grup discussion (FGD) finalisasi workforce planninginnovation planning dan model ekosistem kemitraan yang diselenggarakan pada tahun 2024 silam. “Justru ini tantangannya, bagaimana agar generasi muda tertarik menekuni sektor pertanian. Dan Robotani menjawab tantangan ini,” tegas Amang.

Saat ini Robotani planter yang juga berkolaborasi dengan mitra tani dan industri bagian dari Konsorsium PTV Jawa Timur, telah sampai pada proses persiapan komponen untuk tahap assembly dan uji coba.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News