KILASJATIM.COM, Surabaya – Upaya menjadikan KH. M. Yusuf Hasyim sebagai Pahlawan Nasional semakin mendapatkan dukungan luas. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa putra pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy’ari, ini memiliki jasa besar bagi bangsa, baik sebagai ulama, pejuang kemerdekaan, pendidik, maupun politisi.
“KH. M. Yusuf Hasyim adalah Dansatkornas Banser pertama. Jika kita tarik ke penguatan NKRI, perjuangan beliau masih berlanjut hingga hari ini,” ujar Khofifah dalam Seminar Nasional Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional KH. M. Yusuf Hasyim di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Minggu (16/3) petang.
Menurut Khofifah, sosok KH. Yusuf Hasyim dikenal dengan pemikiran Islam yang moderat dan kecintaannya terhadap tanah air. Ia selalu menekankan bahwa nasionalisme dan keislaman bukanlah hal yang bertentangan, melainkan saling menguatkan. “Hubbul wathon minal iman itu tidak sekadar dilantunkan, tetapi keluar dari hati yang paling dalam,” katanya.
Khofifah menambahkan bahwa nilai-nilai perjuangan KH. Yusuf Hasyim sangat relevan dengan tantangan zaman saat ini, seperti disharmoni, intoleransi, dan radikalisme. “Tantangan hari ini menuntut kita untuk kembali menghidupkan nilai-nilai yang telah beliau wariskan,” ujarnya.
Terkait proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional, Khofifah optimistis dengan kerja keras berbagai pihak dalam melengkapi dokumen yang dibutuhkan. Ia juga mendorong penguatan dokumentasi sejarah para tokoh bangsa agar tetap terjaga sebagai bagian dari warisan nasional.
Senada dengan Khofifah, Kepala Badan Penyelenggara Haji RI, KH. M. Irfan Yusuf, menilai pengusulan ini akan menjadi inspirasi bagi umat Islam, khususnya warga NU, untuk terus berkontribusi bagi bangsa. “Saat ini, baru 13 tokoh NU yang diakui sebagai Pahlawan Nasional. Kami berharap jumlahnya bertambah,” ungkapnya.
Dukungan juga datang dari Ketua PWNU Jawa Timur KH. Kikin Abdul Hakim. “Banyak pahlawan nasional yang lahir dari NU. Kita harus menghormati jasa-jasa mereka,” ujarnya.
Seminar ini dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Staf Khusus Menteri Sosial RI Abdul Malik Haramain, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet yang juga Ketua Umum PP Pergunu, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, serta Syekh Ahmad Muhammad Mabruk Al Hasani dari Mesir.
Dengan semakin luasnya dukungan dari berbagai pihak, harapan agar KH. M. Yusuf Hasyim mendapat gelar Pahlawan Nasional semakin mendekati kenyataan. (FRI)