Jual Beli Paten Invensi Dosen, Ubaya Gandeng PT MIC Transformer

oleh -172 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA  – Penandatanganan perjanjian jual-beli paten Ubaya dengan PT. MIC Transformer merupakan penanda mulai dilakukannya tahap hilirisasi invensi Universitas Surabaya untuk pertamakalinya. Sejauh ini terdapat sekitar 45 permohonan paten, baik paten sederhana maupun paten biasa yang didaftarkan oleh Ubaya pada Direktorat Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Dan 19 diantaranya sudah mendapatkan hak paten (granted). Kali ini invensi yang diadopsi, yakni Metode Deteksi Kebohongan dengan Power EEG milik Dosen Fakultas Psikologi Ubaya, Ananta Yudiarso, S.Sos., M.Si. Penandatanganan dilakukan di Ruang Co-Working Space Ubaya InnovAction Hub (UIH) Jumat (5/5/2023).

Penandatanganan jual-beli paten ini merupakan kelanjutan dari pameran invensi dosen ke perusahaan nasional melalui Ubaya InnovAction Expo. Rektor Ubaya, Dr. Benny Lianto, mengatakan momen penandatanganan ini merupakan bagian dari upaya Ubaya untuk menjadi kampus inovasi berbasis riset.

“Ubaya sudah memiliki banyak paten. Semua hasil riset Ubaya diarahkan untuk memberi solusi dan dampak bagi masyarakat. Tentunya hal ini tidak lepas dari peran DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri),” ujar Benny Lianto. Tambah Benny Lianto, saat ini beberapa invensi lainnya juga sedang dalam proses kerja sama dengan industri dan akan segera melakukan tanda tangan jual-beli paten.

Metode Deteksi Kebohongan dengan Power EEG karya Ananta adalah penemuan untuk mendeteksi kebohongan menggunakan pendekatan neuro kognitif. Orang yang berbohong akan dilihat pola power EEG (elektroensefalograf) di area dan frekuensi tertentu. “Keunggulan invensi ini ada pada pola kognitif yang diukur dari biomarker power EEG yang tidak bias reaksi emosi atau afektif,” jelasnya. Ia menambahkan, pengembangan selanjutnya dapat digunakan dalam forensik serta tes kognitif dan kepribadian dengan menggunakan AI (Artificial Intelligence).

Baca Juga :  Mahasiswa ITS Gagas Inovasi Bantu Olah Sampah Organik

Direktur PT. MIC Transformer, Ino Mulyadi, menyebut invensi ini sejalan dengan kebutuhan lini bisnis perusahaan di masa depan. Rencananya, metode ini akan diadopsi untuk pengembangan human capital. “Invensi ini juga kami gunakan untuk proses asesmen dalam menentukan skill seseorang. Sehingga, nantinya kami akan lebih banyak aplikasikan ke masyarakat,” ungkap Ino. Ino menyebut, setelah ini akan ada kerja sama lanjutan untuk mengembangkan invensi dari metode hingga menjadi alat yang bisa diaplikasikan.

Saat ini Ubaya telah siap menawarkan peluang komersialisasi invensi kepada DUDI. Inovasi tersebut mulai dari alat pengangkut barang, probiotik untuk kesehatan, obat herbal, masker kain empat lapis, kit pendeteksi penyakit pada hewan, pengering surya, tisu alami antibakteri, tepung komposit, primer probe untuk deteksi DNA, dan masih banyak lagi.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News