Indonesia Susun Peta Jalan Hadapi Perubahan Iklim dari Sektor Pariwisata

oleh -597 Dilihat

Foto: Ist/Humas Pemerintah

KILASJATIM.COM, Bali – Indonesia yang didukung United Nations Development Program (UNDP) melalui Climate Promise Project tengah menyusun peta jalan (road map) sektor pariwisata untuk mengurangi emisi karbon (dekarbonisasi). Upaya ini adalah juga wujud komitmen Indonesia mengajak dunia bersama-sama mengatasi dan mengelola dampak perubahan iklim.

Dokumen ini telah ditandatangani di tengah kegiatan Ministerial Meeting (MM) AIS Forum 2023 di Bali Nusa Dua Conference Center (BNDCC) 1, Bali, Selasa (10/10/2023).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabapareraf) Sandiaga Salahuddin Uno usai penandatanganan mengatakan bahwa peta jalan tersebut merupakan wujud tanggung jawab Indonesia terhadap keberlanjutan dan ketahanan iklim.

“Kemenparekraf ingin menyampaikan komitmen sektor pariwisata dalam mengeksplorasi praktik baik terkait dekarbonisasi dan climate action sektor pariwisata,” katanya.

Program dekarbonisasi secara umum adalah upaya mengurangi konsumsi energi sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaannya. Program ini juga mengupas secara komprehensif berbagai isu yang dilaporkan, diseminasi aksi, dan mekanisme yang menjadi tantangan dalam industri pariwisata.

Menparekraf Sandiaga mengatakan, berdasarkan peta jalan, agenda yang harus segera ditindaklanjuti adalah mengukur dan menghitung ambang batas bawah dan target penurunan emisi karbon dari sektor pariwisata.

“Sekaligus menyiapkan sistem pelaporan dalam mendampingi perjalanan pariwisata menuju nol emisi,” kata Sandiaga.

Sebagai aksi tindak lanjut, Kemenparekraf bekerja sama dengan Kemenkomarves serta Kementerian ESDM di bawah “Climate Promise Project” akan melakukan survei pengelolaan energi dan limbah ke-20 hotel di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua Bali. Survei pun akan sekaligus dilanjutkan dengan pengembangan rencana aksi mitigasi.

“Aksi serupa akan diperluas ke lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) lainnya di Indonesia dan diharapkan dapat direaplikasi ke wilayah lain, dengan menggabungkan aksi mitigasi di dalam negeri dan kontribusi sektor tersebut terhadap NDC Indonesia (dokumen yang memuat komitmen dan aksi iklim sebuah negara yang dikomunikasikan kepada dunia),” kata Sandiaga.

Baca Juga :  Lebih dari 43 Ribu Orang Tinggalkan Bali Menuju Jawa Lewat Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang

“Peta Jalan Dekarbonisasi Sektor Pariwisata” menjadi langkah awal dan akan selalu diperbarui di masa mendatang untuk tetap selaras dengan perkembangan dinamika sektor energi, pengelolaan limbah, dan perkembangan dalam industri pariwisata secara keseluruhan.

Kemenparekraf berkomitmen untuk bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lembaga pemerintah terkait, serta pemangku kepentingan lainnya dalam menyempurnakan peta jalan roadmap yang dimaksud.

“Cakupan peta jalan juga akan ditingkatkan, program diperbarui secara berkala, bahkan objektif dapat diubah untuk mencapai emisi nol agar lebih cepat. Pekerjaan besar itu dimulai hari ini untuk menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja yang kami sebut sebagai green tourism job,” kata Sandiaga. (rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.