Durian Premium Blitar Berpeluang Menjadi Primadona Pasar Internasional

oleh -707 Dilihat

KILASJATIM.COM, Blitar – Durian premium asal Blitar berpotensi besar menjadi primadona di pasar internasional. Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, baru-baru ini memperkenalkan durian unggulan dari Republik Durian Farm di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, kepada investor asal Tiongkok. Jenis durian musangking dan blackthorn menjadi sorotan berkat kualitas premium dan potensi ekonominya yang menjanjikan.

Khofifah mengungkapkan bahwa durian asal Blitar memiliki daya tarik besar, terutama untuk pasar Tiongkok yang kini tengah mencari sumber impor baru. Ia juga menceritakan pengalamannya saat pertama kali mempromosikan durian ini melalui media sosial.

“Saya sempat unggah produk durian dari Mas Anna (pemilik kebun) di media sosial, dan responsnya luar biasa. Bahkan, Duta Besar Tiongkok langsung menyampaikan ketertarikannya untuk menjadikan durian Indonesia sebagai komoditas ekspor,” ujar Khofifah pada Jumat (27/12).

Tidak hanya mempromosikan, Khofifah juga turun langsung ke lapangan untuk memastikan kualitas durian Blitar. Dalam kunjungannya ke Republik Durian Farm, ia meninjau kebun sekaligus memperkenalkan durian musangking dan blackthorn. Menurutnya, keberhasilan durian Blitar di pasar global membutuhkan tiga kunci utama: kuantitas, kontinuitas, dan kualitas.

“Pasar ekspor membutuhkan tiga hal: kuantitas, kontinuitas, dan kualitas. Kami sedang mengidentifikasi lahan-lahan potensial di Jawa Timur yang cocok untuk pengembangan durian ini,” jelasnya.

Durian Blitar tidak hanya memiliki prospek ekspor yang cerah, tetapi juga menawarkan nilai ekonomi tinggi. Pemilik kebun, Anna Luthfie, mengungkapkan bahwa satu pohon durian bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp2 miliar dalam sekali panen, meskipun membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk mulai berproduksi.

“Saat pohon durian berbuah secara rutin, hasilnya sangat besar. Tambah tahun, pohonnya makin besar, buahnya makin banyak, dan nilainya makin tinggi,” kata Anna.

Baca Juga :  Ciptakan Generasi Unggul dan Berani Bermimpi, Petrokimia Gresik Gelar PG Inspiration Day

Anna juga menjelaskan bahwa seluruh kebunnya dulunya adalah lahan tidur yang kini berhasil diubah menjadi produktif. Saat ini, ia mengelola 11 kebun durian yang tersebar di berbagai wilayah Blitar. Ia bahkan merencanakan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan lahan-lahan tidur menjadi kebun durian produktif.

Dalam diskusi bersama Khofifah, Anna mengungkapkan rencana awal pengembangan lahan baru sebagai proyek percontohan.

“Di Malaysia, satu pohon durian bisa menghasilkan rata-rata Rp400 juta dalam 40 tahun. Kami tadi sudah berdiskusi lebih mendalam dengan Bu Khofifah mengenai potensi ini. Jawa Timur memiliki banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan. Rencananya, kami akan memulai survei untuk mencari lahan yang cocok, mungkin dari 5 hektare terlebih dahulu sebagai proyek percontohan,” jelas Anna.

Dengan langkah strategis ini, durian Blitar diharapkan dapat menembus pasar global, sekaligus memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat dan daerah setempat. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News