Donald Trump Pilih JD Vance Mirip Acara Kontes Realitas TV

oleh -455 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Donald Trump pada 15 Juli 2024 mengumumkan bahwa dia telah memilih senator Ohio JD Vance sebagai wakilnya di pemilihan presiden (Pilpres) AS pada November mendatang. Uniknya, cara Trump memilih JD Vance jadi cawapresnya mirip seperti pada acara kontes realitas TV.

Trump dan tim penasihatnya telah melakukan seleksi mencari calon wakil presiden, setelah banyak anggota Partai Republik yang berminta untuk mendampinginya. Setelah memenuhi jumlah delegasi yang diperlukan dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik, Trump dan para penasihatnya mulai pertengahan Maret menyaring daftar sekitar 20 kandidat potensial untuk posisi wakil presiden.

Mereka secara bertahap kemudian menyempitkan pilihannya pada tiga orang, termasuk JD Vance, Gubernur Dakota Utara Doug Burgum, dan senator Florida Marco Rubio.

Seorang anggota Partai Republik mengatakan Trump dan tim dekatnya bertanya kepada hampir semua orang yang mereka temui siapa yang harus mereka pilih. Mantan presiden tersebut juga mengibaratkan proses tersebut seperti sebuah acara permainan berhadiah besar, tidak berbeda dengan acara reality TV The Apprentice yang pernah ia produksi.

“Ini seperti versi The Apprentice yang sangat rumit ,” kata Trump dalam wawancara dengan The Clay Travis dan Buck Sexton Show pada 12 Juli 2024.

Tim kampanye Trump kemudian mengirimkan kuesioner kepada JD Vance lebih dari 6 minggu yang lalu. Pada akhir bulan Juni, seorang perwakilan kampanye pergi ke rumah JD Vance di Cincinnati, Ohio dan melakukan wawancara selama 3,5 jam.

JD Vance sepertinya sudah menjadi pilihan prioritas sejak perdebatan antara Trump dan Presiden Joe Biden pada 27 Juni lalu 2024 lalu. Penampilan Biden, (81 tahun) dalam debat perdana pilpres tersebut menimbulkan kekecewaan dan memicu desakan mundur dari kompetisi oleh sejumlah anggota Partai Demokrat.

Baca Juga :  Demo Tolak Kenaikan BBM di Surabaya Kondusif, Eri Cahyadi: Fokus Peningkatan Daya Beli Masyarakat

Diketahui, jika Biden mundur, sejumlah asisten Trump membuat skenario kalau Wakil Presiden AS Kamala Harris akan mewakili Partai Demokrat dan memilih seseorang dari wilayah midwest untuk mendampinginya.

JD Vance adalah seseorang yang dapat meyakinkan pemilih buruh dari kawasan sabuk industri, wilayah dari timur laut hingga barat tengah Amerika, membantu memperbaiki posisi Partai Republik dalam situasi ini.

Trump berdiskusi langsung dengan ketiga kandidat, termasuk menelepon Burgum dan bertemu Rubio dan Vance di Mar-a-Lago akhir pekan lalu, dan menyadari keterbatasan masing-masing kandidat.

Menurut sumber yang mengetahui seleksi Trump tersebut, Rubio menyatakan tidak ingin bertanggung jawab menciptakan masalah bagi kampanye Trump. Sementara Gubernur Burgum tahun lalu menyetujui rancangan undang-undang yang hampir sepenuhnya melarang aborsi di Dakota Utara, sebuah langkah yang akan memberikan tekanan pada kampanye kelompok hak aborsi.

Trump pernah menyatakan bahwa aborsi adalah masalah yang menjadi tanggung jawab negara bagian. RUU di Dakota Utara lebih ketat dibandingkan di Florida, yang disebutnya sebagai kesalahan besar.

Satu-satunya kendala yang dihadapi JD Vance (39), adalah usianya yang masih sangat muda dan memiliki sedikit pengalaman politik. Vance juga menyerang Trump saat mempromosikan memoarnya Hillbilly Elegy pada tahun 2016, ketika dia pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden.

Namun, JD Vance secara terbuka meminta maaf dan menerima dukungan dari Trump, sehingga membantunya meraih kursi senator Ohio pada tahun 2022. Mantan presiden tersebut mengapresiasi perubahan sikap Vance, dan melihat hal tersebut sebagai contoh perubahan hati orang-orang yang mengkritiknya.

Vance bertemu Trump di Mar-a-Lago, Florida pada 13 Juli, sebelum mantan presiden tersebut pergi ke Butler, Pennsylvania untuk berkampanye dan ditembak. Sang senator tampak yakin dengan peluangnya, tetapi Trump tetap membuka kemungkinan untuk memilih Rubio atau Burgum.

Baca Juga :  Atasi Perkara Hukum & Pengamanan Aset, PLN Jatim Gandeng Kejaksaan Negeri

Upaya lobi untuk Burgum dan Rubio terus berlanjut. Beberapa penasihat mendesaknya untuk mempertimbangkan kandidat lain, seperti senator Carolina Selatan Tim Scott atau gubernur Virginia Glenn Youngkin.

Kellyanne Conway, penasihat lama Trump, mengakui bahwa Vance bukanlah pilihannya. “Saya pikir Rubio atau Youngkin dapat membantunya mendapatkan lebih banyak suara atau memperluas peta pemilih. Dia akan membutuhkan pejuang muda untuk America First seperti Vance di Senat,” sebutnya.

Trump masih mempertimbangkan pilihannya dalam 24 jam terakhir, CNN mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, sehingga para penasihat dekatnya pun tidak menyadari niat sebenarnya Trump. Putra tertua Donald Trump Jr disebutkan, menyarankan ayahnya untuk memilih Vance saat mereka makan malam bersama di Mar-a-Lago.

“Saya pikir kisahnya, biografinya akan sangat berguna bagi kita jika dibutuhkan,” kata Trump Jr.

Bahkan Trump Jr juga tidak tahu apa yang akan diputuskan sang ayah, sampai Trump mengumumkannya pada media sosial miliknya Truth Social. Trump menelepon Vance dan meminta senator Ohio tersebut untuk berlari bersama hanya 20 menit sebelum ia mem-posting pilihannya. Tim Trump juga memberi tahu Rubio dan Burgum bahwa mereka tidak terpilih. (bbs/nic)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.