Foto : Pengendali hama, Drh. Adhitya Candra M.Vet
KILASJATIM.COM, SURABAYA – Kesehatan hidup kita menentukan kualitas dari kehidupan kita. Kesehatan hidup yang dimaksud tidak hanya seputar kesehatan diri, namun lingkungan yang sehat harus kita perhatikan secara seksama.
Gangguan lingkungan selain kebersihan dari debu dan kotoran, juga bisa terjadi dari vektor pembawa penyakit seperti hewan pengerat, serangga, dan penyebab lainnya.
Sebagai dokter hewan yang merupakan lulusan dari Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dan juga telah menyelesaikan pendidikan Magister Agri Bisnis Veteriner, Drh. Adhitya Candra M.Vet akan menjelaskan secara detail seputar penyakit yang disebabkan oleh hama serta cara mengendalikannya.
“Dalam kehidupan kita tidak dapat luput dari namanya penyakit, namun kita dapat menjaga kondisi lingkungan kita. Saya menjelaskan penyakit yang disebabkan oleh hama pengganggu dibagi menjadi dua yakni, vektor pembawa penyakit dan binatang pembawa penyakit. Penyakit tular vektor adalah penyakit yang disebabkan oleh vektor, seperti nyamuk, lalat, tungau,” tandasnya. Kamis, (09/2/2023) malam.
Penularannya bisa melalui patogen satu individu ke individu lain melalui gigitan dan serangan lainnya. Beberapa penyakit tular vektor diantaranya malaria, demam berdarah dengue, Disentri, chikungunya dan masih banyak penyakit lainnya. Sedangkan penyakit tular binatang pembawa penyakit diantaranya leptospirosis, pes, rabies, yang dapat disebabkan oleh tikus dan binatang pengerat lainnya.
“Penyakit yang dapat ditularkan dari manusia ke hewan maupun hewan ke manusia menjadi pokok bahasan serius di Indonesia maupun negara lainnya, dalam dunia kedokteran menyebutnya Zoonotic Diseases / Penyakit Zoonotik. Hingga saat ini adanya gagasan penerapan One Health yakni satu kesatuan kesehatan manusia, kesehatan lingkungan dan kesehatan hewan guna meningkatkan Kesehatan Dunia,” urai dia.
Drh. Adhitya Candra M.Vet menyebutkan, ia terpanggil untuk di dalam bidang Pengendalian Hama dan Kebersihan dikarenakan dasar keilmuan yang dimiliki, serta panggilan hidup untuk membantu menjaga kesehatan lingkungan dan kesehatan manusia yang berhubungan dengan binatang maupun vektor pembawa penyakit.
“Pengendalian hama dapat dilakukan dengan pengendalian alami dengan menggunakan predator alami, metode mekanik dengan trapping, maupun dengan menerapkan Integrated Pest Management (IPM) dengan cara menggabungkan berbagai metode pengendalian untuk meminimalisir kerugian dan memastikan efektivitas jangka panjang,” tuturnya.
Dalam metode alami dan mekanik dapat dilakukan secara mandiri, namun penerapan IPM wajib menggunakan tenaga ahli, seperti Perusahaan yang Dokter Adhit dirikan yang berfokus pada Integrated Pest Management serta Hygiene Sanitation untuk Rumah dan Perkantoran.
“Dalam menjaga kesehatan kita harus memahami berbagai instrumen, karena kesehatan manusia tidak akan bisa terlepas dari kesehatan lingkungan maupun kesehatan hewan, karena kita hidup secara berdampingan. Semoga kita terhindar dari berbagai penyakit, dan selalu diberikan kesehatan,” tambahnya. (ari)
