Dharma Seni Untuk Negeri V, Satu Dekade Sanggar Lidi

oleh -464 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA: Dharma Seni Untuk Negeri V, sebuah tajuk kegiatan untuk merayakan satu dekade berdirinya komunitas seni Sanggar Lidi Surabaya. Sanggar Lidi Surabaya merupakan wadah kreatif bersama yang didirikan oleh Alm. Wiek Harwiyatmo, Ndindy Indijati, serta Totenk MT Rusmawan pada 18 Oktober 2012. Komunitas Sanggar Lidi Surabaya berdokus pada bidang kesenian, khususnya bidang teater.

Dua tahun dihantam pandemi COVID-19 membuat perkembangan industri kesenian meredup. Tahun 2022 kondisi pandemi semakin membaik di Indonesia, dan dunia kesenian mulai menunjukkan geliatnya untuk bangkit kembali. Menanggapi euforia tersebut, Sanggar Lidi Surabaya kembali mementaskan lakon Gayatri.

Pimpinan Produksi Dharma Seni Untuk Negeri V Faryel Vivaldy mengungkapkan persiapan sudah dilakukan selama enam bulan. “Tim produksi ada 14 orang dan volunteer ada 30 orang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, ada yang bekerja dan ada yang mahasiswa. Alhamdulillah mereka punya semangat yang tinggi sehingga kami berhasil menggelar beberapa kegiatan di pra-acara,” terang Faryel, Selasa (18/10/2022).

Selama tiga bulan terakhir, Sanggar Lidi Surabaya telah menggelar beberapa kegiatan pra-acara mulai dari kajian naskah Gayatri, napak tilas Gayatri ke Gapura Wringin Lawang, Goa Selongmangleng, Candi Gayatri, road show ke Unipa, Unair, STKWS, dan Gresiknesia, serta audiensi bersama anggota Komisi E DPRD Jawa Timur.

Faryel menambahkan terdapat perbedaan pada gelaran Dharma Seni Untuk Negeri V dengan perhelatan yang telah digelar pada tahun-tahun sebelumnya. “Kali ini Sanggar Lidi Surabaya tidak hanya menampilkan pertunjukan teater tetapi juga pentas musik dan pertunjukan puisi,” tambah Faryel.

Tiga komposer hadir pada perhelatan Selasa (18/10/2022) malam di gedung Cak Durasim kompleks Taman Budaya Jl. Gentengkali, Surabaya. Gema Swaratyagita, komposer yang pernah tampil pada kelompok Ensemble Modern di Frankfurt, Jerman, dijadwalkan bersama dengan Laring Kolektif, membawakan Svara Svari. Sebuah  interprestasi dari naskah Pramesvari.

Baca Juga :  Even Perdana Pita Kaset 90s Hadirkan Kla Project dan Java Jive Puaskan Kerinduan Lagu Lagu Romantis

Tampil juga Lawe Samagaha, komposer yang banyak terlibat pada proses pembuatan musik teater dan tari, di dalam negeri dan sejumlah negara di luar negeri. Mulai dari Jerman, Pakistan, Belgia, Belanda, Malaysia hingga Azerbaijan. Bersama kelompok Bunyi Sunya, Lawe membawakan musik Pramesvari #2, yang juga merupakan interpretasi dari naskah Pramesvari.

Komposer Joko Porong, akademisi di Universitas Negeri Surabaya yang juga direktur artistik Art & Culture Under The Sky Asia Pacific II serta direktur pentas musik dan tari Cross Culture Disparbud Kota Surabaya pada tahun 2011, menampilkan Mata, yang merupakan interpretasi dari naskah berjudul Mata Adil Mata Takdir.

Sementara itu, Dharma Seni Untuk Negeri V pada Rabu (19/10/2022) dan Kamis (20/10/2022) menampilkan pentas teater dan puisi yang menampilkan D Zawawi Imron. tok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News