Biennale Jatim X: Cultural Synthesis, Sebuah Perjumpaan Perpaduan Budaya yang Menggugah

oleh -391 Dilihat

Foto: Kilas Jatim/Rie

KILASJATIM.COM, Sidoarjo – Biennale Jatim X (BJX) 2023 memasuki gelaran ke-10. BJX tahun ini mengambil tema “Cultural Synthesis”.

Pameran utama BJX diselenggarakan pada 09 Desember 2023 – 07 Januari 2024, berlangsung di tiga tempat sekaligus, yaitu Orasis Art Space, Surabaya (INVISIBLE TERRITORIES); Rumah Budaya Malik Ibrahim, Sidoarjo (SAMBUNG SLAMET); dan Institut Seni Tambak Bayan, Surabaya (MASUK PAGAR BELOK KIRI).

Syska La Veggie, Direktur Program Biennale Jatim X, Sabtu (16/12/2023), di Rumah Budaya Malik Sidoarjo mengatakan, bahwa Biennale Jatim X merupakan pagelaran akbar yang menghadirkan beragam karya seni rupa dari sejumlah seniman nasional dan internasional.

Karya-karya yang dihadirkan menelusuri garis batas antara darat dan lautan, memaparkan hasil perjumpaan beragam kebudayaan yang berlangsung sejak berabad-abad silam dengan melibatkan enam kurator dari disiplin berbeda yang masing-masing memilih
para seniman berdasarkan tema dari tiga teritori: pegunungan, pesisir, dan
perkotaan.

Kurator BJX untuk tema pegunungan yaitu Lisistrata Lusandiana dan Danny Hartanto, untuk kurator wilayah pesisir yaitu Lucky Childa Pratama dan Kharisma Nanda Zenmira, sedangkan kurator BJX area perkotaan adalah Bintang Putra dan Eugenia.

“Mengusung tema “Cultural Synthesis”, BJX berupaya menelusuri kembali corak kesenian yang ada di Jawa Timur yang hingga saat ini masih kuat dipengaruhi oleh suasana geografis yang spesifik,” ujar Syska.

Ia melanjutkan, misalnya kesenian di daerah pegunungan memiliki ekosistem yang berbeda dibandingkan dengan kesenian yang muncul di wilayah pesisir dan perkotaan, sehingga keragaman geografis dan tata ruang di Jawa Timur turut memicu keragaman produksi kesenian di dalamnya.

Pemetaan tersebut juga memudahkan proses kuratorial yang akan berpijak pada konsep perpaduan kebudayaan (cultural synthesis). BJX berusaha menyelami titik temu antara tradisi dan inovasi, menciptakan dialog yang melampaui batas dan mendorong perayaan penyatuan berbagai budaya yang mendefinisikan Jawa Timur.

Baca Juga :  Gelaran  LPS Music, Kolaborasi LPS - Candra Darusman dan Sederet Musisi Beken 

Meskipun terikat oleh tanah, hampir semua komunitas masyarakat hari ini menerima pengaruh dari luar lingkup kebudayaan yang mereka miliki. Selain itu, ada juga perpaduan antarekosistem seni yang terjadi akibat terhubungnya masyarakat dunia sebagai imbas dari perkembangan pengetahuan, transportasi hingga teknologi.

Pada main-event BJX kali tidak hanya menghadirkan karya seni rupa, tetapi juga beragam program publik yang menarik, seperti Diskusi dan Wicara Seni, beragam workshop, mlaku-mlaku heritage, pertunjukan seni, dan sebagainya.

Untuk semakin menyemarakkan gelaran Biennale Jatim X juga digelar program publik Sesarengan, merupakan kegiatan kontribusi dan partisipasi seniman dan praktisi seni budaya yang digelar secara mandiri selama main-event BJX.

Sebanyak 15 program publik Sesarengan yang terlibat sejak Desember 2023 hingga Januari 2024, tidak hanya dari kota-kota di Jawa Timur, tetapi juga dari Pati – Jawa Tengah dan Lebak – Banten.

Biennale Jatim X mendorong upaya kolektif untuk menafsirkan keberagaman seni dan budaya dengan mengajak penonton untuk terlibat dengan narasi yang dijalin oleh para seniman ini, menumbuhkan pemahaman lebih dalam yang menggugah pemikiran kita dengan melihat ruang dan batas dari perspektif yang tidak hanya dipengaruhi oleh modernisasi, melainkan juga oleh kejutan dan ketidakterdugaan.

Rincian Pameran Utama Biennale Jatim X:

INVISIBLE TERRITORIES

Tanggal: 09 Desember 2023 – 06 Januari 2024

Bertempat di Orasis Art Space Jl. Bukit Golf No.B2-25, Sambikerep, Surabaya

Seniman: ABDW Project, Alex De Little, Anas Hope, A.S. Uloh, Bethara Lendir, Choerudin, Gata Mahardhika, Irfanuddien Ghozali, I Wayan Piki, Joana Galego, Krismon Ariwijaya, Nisrina x Matahati Ceramic, Rakhmi Fitriani, Shihabuddin, Syamsul Arifin, Wahyu Kiky Yudha Prasetya, Yoes Wibowo, Yosep Arizal

SAMBUNG SLAMET

Tanggal: 09 Desember 2023 – 06 Januari 2024

Baca Juga :  Jane Birkin Tutup Usia, Ini Sosoknya Hingga Dikenal Dunia

Bertempat di Rumah Budaya Malik Ibrahim Jl. Malik Ibrahim No.39, Pucanganom, Sidoarjo

Seniman: Candrani Yulis, Dwi Januartanto, Hujjatul Islam, Nalta097, M. Faizi, Riduwan, Toni Harsono

MASUK PAGAR BELOK KIRI

Tanggal: 10 Desember – 07 Januari 2024

Bertempat di Tha Yang – Rumah Besar (Institut Seni Tambak Bayan) Jl. Tambak Bayan Tengah No. 39 – 41, Bubutan, Surabaya

Seniman: Akar Rimba, Benggala Project, Cahyo Prayogo, Iren Febri, Muhammad Zeian, Shishi No Haburashi, Taufik Ivan Hidayatullah, Yesintia Tiku

Tentang Biennale Jatim:

Biennale Jatim adalah perhelatan akbar seni rupa yang diadakan dua tahun sekali dan sejak 2022 diorganisir oleh Yayasan Biennale Jawa Timur. Pada tahun 2005, Biennale Jatim 1 diadakan di Surabaya sebagai tolok ukur pencapaian seni bagi seniman di Jawa Timur.

Sejak tahun 2019-2021, Biennale Jatim dikelola oleh anak-anak muda yang lebih menekankan pada eksperimentasi dan pola inklusif yang memungkinkan seniman individu maupun kelompok yang mempunyai inisiatif dapat turut terlibat membangun bentuk Biennale Jatim.

Pada setiap edisinya, Biennale bertujuan untuk mengeksplorasi tema dan perspektif baru, mengembangkan platform bagi seniman lokal dan internasional untuk terlibat dalam wacana artistik yang bermakna. (rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News