331 KPM Graduasi PKH Diwisuda Bupati Jember  

oleh -1003 Dilihat
Bupati Jember  mewisuda KPM Graduasi PKH.

KILASJATIM.COM, Jember – Sedikitnya 331 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 92 desa yang menerima bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dinyatakan telah berhasil menjalani program dengan baik.

Untuk menandai hal itu, mereka diwisuda oleh Bupati Jember, dr. Faida, MMR., di Pendapa Wahyawibawagraha, Selasa 24 Desember 2019.

Selain para KPM, acara tersebut juga dihadiri oleh para pendamping PKH. “Selamat wisuda. Ini adalah pengakuan bahwa penerima manfaat telah tuntas dari program bantuan PKH,” kata bupati.

Wisuda ini juga membuktikan bahwa penerima manfaat dan pendampingnya mencapai keberhasilan.

Peserta KPM Graduasi PKH yang diwisuda.

Acara wisuda dan piagam wisuda dibuat, lanjut bupati, karena Pemerintah Kabupaten Jember akan tetap bersama untuk mengawal supaya tetap bisa mandiri dan bangkit hingga tidak kembali kepada keadaan semula.

KPM yang secara mandiri lepas dari PKH dan ingin berusaha akan dibuatkam program untuk pendampingan lebih lanjut.  Salah satunya, secara kolektif bisa mendapatkan pinjaman lunak untuk usaha.

Pendampingan usaha dilakukan agar bisa segera mandiri dan keluarga menjaldi lebih sejahtera, hingga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi lainnya.

Selain itu, bupati mengungatkan para pendamping PKH agar berpihak pada kebenaran, dengan berpegang pada data.

BACA JUGA: Bupati Jember Tinjau Pelaksanaan Pembangunan Rutilahu  

“Kalau memang layak, jadikan layak (untuk menerima program PKH, red). Jika tidak layak jangan paksakan untuk menjadi layak, karena ada hak orang lain yang seharusnya kita perjuangkan bersama-sama,” tutur bupati.

Pada graduasi atau kelulusan pada tahun ini terdapat tiga kelompok kelulusan. Pertama, karena ekonominya mampu. Kedua, kelompok mandiri yang secara sukarela mundur dari PKH.

Baca Juga :  Konjen Jepang Gelar Pameran Japanese Design Today 100

Ketiga, kelompok mandiri sejahtera, yang sukarela mundur dari PKH karena sudah mempunyai mata pencaharian dan sudah tidak perlu bantuan lagi.

Program wisuda ini merupakan periode Januari–Oktober. “Kami apresiasi kesadaran ini. Tidak ada yang dipaksa. Dengan kesadaran dan ikhlas sukarela berjuang mandiri secara ekonomi,” kata bupati.

BACA JUGA: Bupati Jember Serahkan 1.188 Unit Komputer untuk Sekolah

Bupati menganggap sikap para KPM yang diwisuda adalah teladan, karena mereka tidak memaksakan keinginan pribadi sampai mengabaikan hak orang lain.

“Ini lebih daripada angka-angka penurunan kemiskinan yang dibanggakan,” tandas bupati kepada wartawan. “Saya lebih mengedepankan keteladanan bagi masyarakat yang sukarela dan tahu diri,” imbuhnya.

“Saya juga apresiasi para pendamping dari 27 kecamatan dan 92 desa. Saya yakin di desa lain masih ada yang seharusnya bisa diwisuda tapi belum terlaporkan,” ujarnya.

Karena itu, bupati berharap para pendamping di luar 92 desa ini lebih bersungguh sungguh menyisir kembali mana yang sudah layak berhenti untuk diwisuda. (hms/kj16)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.