KILASJATIM.COM, Jakarta – Kementerian Kesehatan menyiapkan 12 unit laboratorium untuk memeriksa virus monkeypox (Mpox). Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses identifikasi terduga individu yang terpapar virus Mpox.
“Di Regional 1 ada di Sumatra Utara, regional II ada di Batam, Kepulauan Riau. Dari 54 kasus konfirmasi Mpox di Indonesia yang memenuhi kriteria dilakukan WGS (Whole Genome Sequencing), seluruhnya berasal dari kelompok clade 2b di tahun 2022 hingga saat ini dengan tingkat kematian lebih rendah,” kata Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Yudhi Pramono, dalam konferensi pers daring, di Jakarta, Minggu (18/8/2024).
Yudhi mengatakan laboratorium untuk Regional IV berada di Jakarta dan Pangandaran, Jawa Barat. Sementara, laboratorium Regional V berada di Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah.
Untuk Regional VI, laboratorium tersebut terletak di Kota Surabaya, Jawa Timur. Untuk Regional VII, laboratorium Mpox berada di Kota Banjarbaru, Kalimantan Timur.
Sementara, laboratorium Regional VIII berada di Balai Besar Labkesmas Makassar, Sulawesi Selatan dan Regional XI di Papua. Sebagian besar regional tersebut telah menyediakan alat reagen untuk pemeriksaan Mpox.
Regional III (Sumatera Selatan), Regional IX (Maluku), dan Regional X (Maluku Utara) masih dalam proses penyediaan reagen. Kemenkes optimistis upaya mitigasi persebaran virus Mpox di Indonesia bisa lebih maksimal melalui penyiapan laboratorium kesehatan tersebut.
Gejala Mpox dapat berupa ruam dan lesi di wajah, tangan, kaki, badan, mata, mulut, atau kelamin. Gejala lainnya yang timbul adalah demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, lesu, nyeri otot, dan punggung. (bbs/nic)